Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu, Jawa Barat, menyebutkan pendirian pabrik sepatu di Kecamatan Krangkeng bisa membuka lapangan kerja dengan estimasi kebutuhan awal sebanyak 4.000 hingga 5.000 orang dari masyarakat setempat.
 
“Untuk tahap awal kebutuhan tenaga kerja sebagai kunci stabilitas produksi perusahaan diperlukan 10 persen tenaga kerja lokal,” kata Bupati Indramayu Nina Agustina dalam keterangannya di Indramayu, Rabu.
 
Ia menjelaskan progres pembangunan pabrik sepatu itu sudah berjalan, yang ditandai dengan dilaksanakannya peletakan batu pertama atau ground breaking pada Kamis (2/5).
 
Nina menjamin tenaga lokal asal Indramayu tetap menjadi prioritas untuk terserap sebagai pekerja di pabrik tersebut. Sedangkan sisanya memakai pekerja dari perusahaan itu.
 
Pihaknya pun telah menginstruksikan Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Indramayu, untuk melatih keterampilan masyarakat khususnya calon pekerja.
 
Menurut dia, calon pekerja yang hendak melamar ke pabrik itu harus memiliki keahlian menjahit sepatu dengan mesin jarum satu dan jarum dua.
 
“Pada tahun 2026, harus diupayakan dari tenaga kerja lokal dengan estimasi sekitar 13.000 orang pekerja,” ujarnya.
 
Berdasarkan data, pendirian pabrik sepatu di kawasan Kecamatan Krangkeng tersebut memiliki nilai investasi sebesar Rp1,5 triliun.
 
Nina menyampaikan Pemkab Indramayu mendukung pembangunan pabrik itu sehingga bisa berdampak positif pada perekonomian masyarakat di sekitarnya.
 
Ia juga menekankan kerja sama pemerintah daerah dengan perusahaan swasta sangat diperlukan, dalam memberdayakan masyarakat Indramayu.
 
Hal tersebut juga, tambah dia, menjadi salah satu upaya untuk mengentaskan masalah kemiskinan ekstrem di daerahnya.
 
“Pemkab Indramayu mengapresiasi atas dibangunnya pabrik sepatu PT Sun Bright Lestari di lahan seluas 29 hektare,” ucap dia.



 

Pewarta: Fathnur Rohman

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024