Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengaku pihaknya mengupayakan solusi terbaik, menyikapi adanya tuntutan warga yang terdampak ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya di Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Bey mengatakan penanganan kerusakan rumah yang terdampak ledakan Gudmurah bukan dibiarkan, melainkan akan dilakukan secara bertahap.
"Terkait peristiwa ledakan Gudmurah Kodam Jaya di Ciangsana, Kabupaten Bogor, yang diprioritaskan adalah masyarakat perkampungan yang terdampak, karena dapat langsung dikerjakan oleh kelompok masyarakat (Pokmas)," ujar Bey di Gedung Sate, Bandung, Rabu.
Demikian juga, kata Bey, warga Cluster Visalia yang mengeluh dan meminta penanganan, di mana dibutuhkan langkah lanjutan sesuai mekanisme dan kesepakatan.
"Untuk di Cluster Visalia belum ditangani karena perlu penanganan khusus, serta perlu ada kesepakatan dan mekanisme pelaksanaan perbaikan yang akuntabel, tidak bertentangan dengan aturan belanja tidak terduga (BTT)," ucapnya.
Dia memastikan sudah memerintahkan Sekda Jabar Herman Suryatman untuk segera berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait demi menyelesaikan masalah ini.
"Saya sudah perintahkan Sekda Provinsi Jabar untuk segera berkoordinasi dan mencari solusi terbaik untuk menangani dan menyelesaikan masalah ini," katanya.
Sebelumnya Bey Machmudin menuturkan warga yang bertempat tinggal terdekat dengan kawasan gudang amunisi milik Kodam Jaya, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, sudah dievakuasi ke tempat aman.
Menurut Bey, sebanyak 85 kepala keluarga (KK) sudah dievakuasi ke Kantor Kepala Desa Ciangsana, dan sebanyak 50 KK dievakuasi ke Masjid Darussalam di dalam Kota Wisata Cibubur.
"Mereka (masyarakat) kondusif, memahami bahwa mereka sebaiknya di tempat yang aman dulu," ucap Bey di Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Sabtu (30/3).
"Dan karena ini bulan Ramadhan, Pak Penjabat Bupati Bogor (Asmawa Tosepu) juga menyiapkan dapur umum, ini sifatnya karena untuk sahur nanti, intinya kondisi sudah terkendali," imbuhnya.
Bey menuturkan, jarak dinding terluar gudang amunisi ke perumahan warga sekitar 200-300 meter. Saat ini, kata Bey, Kodam Jaya dan BPBD sedang mendata dampak dari peristiwa ledakan di gudang amunisi.
"Ini sedang didata baik dari Kodam Jaya, maupun BPBD. Pada intinya, kami akan mengganti kalau ada kerusakan. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir kalau ada kerusakan," tuturnya.
Untuk upaya lebih lanjut, Kodam Jaya telah berkoordinasi dengan Pemda Provinsi DKI Jakarta untuk mengirimkan bantuan berupa mobil pemadam kebakaran.
"Ini juga Pak Pangdam Jaya (Mayjen TNI Mohamad Hasan) sudah koordinasi dengan Pemprov DKI untuk pemadaman, jadi akan dikirimkan mobil pemadam kebakaran yang bisa menembakan air dari jarak jauh itu akan didatangkan dari Jakarta," tuturnya.
Bey mengatakan penanganan kerusakan rumah yang terdampak ledakan Gudmurah bukan dibiarkan, melainkan akan dilakukan secara bertahap.
"Terkait peristiwa ledakan Gudmurah Kodam Jaya di Ciangsana, Kabupaten Bogor, yang diprioritaskan adalah masyarakat perkampungan yang terdampak, karena dapat langsung dikerjakan oleh kelompok masyarakat (Pokmas)," ujar Bey di Gedung Sate, Bandung, Rabu.
Demikian juga, kata Bey, warga Cluster Visalia yang mengeluh dan meminta penanganan, di mana dibutuhkan langkah lanjutan sesuai mekanisme dan kesepakatan.
"Untuk di Cluster Visalia belum ditangani karena perlu penanganan khusus, serta perlu ada kesepakatan dan mekanisme pelaksanaan perbaikan yang akuntabel, tidak bertentangan dengan aturan belanja tidak terduga (BTT)," ucapnya.
Dia memastikan sudah memerintahkan Sekda Jabar Herman Suryatman untuk segera berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait demi menyelesaikan masalah ini.
"Saya sudah perintahkan Sekda Provinsi Jabar untuk segera berkoordinasi dan mencari solusi terbaik untuk menangani dan menyelesaikan masalah ini," katanya.
Sebelumnya Bey Machmudin menuturkan warga yang bertempat tinggal terdekat dengan kawasan gudang amunisi milik Kodam Jaya, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, sudah dievakuasi ke tempat aman.
Menurut Bey, sebanyak 85 kepala keluarga (KK) sudah dievakuasi ke Kantor Kepala Desa Ciangsana, dan sebanyak 50 KK dievakuasi ke Masjid Darussalam di dalam Kota Wisata Cibubur.
"Mereka (masyarakat) kondusif, memahami bahwa mereka sebaiknya di tempat yang aman dulu," ucap Bey di Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Sabtu (30/3).
"Dan karena ini bulan Ramadhan, Pak Penjabat Bupati Bogor (Asmawa Tosepu) juga menyiapkan dapur umum, ini sifatnya karena untuk sahur nanti, intinya kondisi sudah terkendali," imbuhnya.
Bey menuturkan, jarak dinding terluar gudang amunisi ke perumahan warga sekitar 200-300 meter. Saat ini, kata Bey, Kodam Jaya dan BPBD sedang mendata dampak dari peristiwa ledakan di gudang amunisi.
"Ini sedang didata baik dari Kodam Jaya, maupun BPBD. Pada intinya, kami akan mengganti kalau ada kerusakan. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir kalau ada kerusakan," tuturnya.
Untuk upaya lebih lanjut, Kodam Jaya telah berkoordinasi dengan Pemda Provinsi DKI Jakarta untuk mengirimkan bantuan berupa mobil pemadam kebakaran.
"Ini juga Pak Pangdam Jaya (Mayjen TNI Mohamad Hasan) sudah koordinasi dengan Pemprov DKI untuk pemadaman, jadi akan dikirimkan mobil pemadam kebakaran yang bisa menembakan air dari jarak jauh itu akan didatangkan dari Jakarta," tuturnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jabar cari solusi terbaik tuntutan warga terdampak ledakan Gudmurah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024