Antarajawabarat.com,20/11 - Solar naik sejumlah nelayan di daerah Pantura Kabupaten Cirebon dan Indramayu, Jawa Barat terpaksa menguranggi jatah perbekalan untuk melaut.

Sutarno salah seorang nelayan di Indramayu, kepada wartawan, Kamis, mengatakan, akibat solar naik para nelayan di indramayu terpaksa harus mengurangi jatah perbekalan supaya masih bisa melaut.

Dikatakannya, solar naik sangat menyulitkan nelayan tradisional yang menggunakan alat sederhana dan daerah tangkapan hanya mengandalkan pesisir Indramayu. Berbeda dengan nelayan besar dengan kapal modern.

Menurut dia, solar naik harga ikan untuk pasok kebutuhan lokal masish tidak stabil, sehingga nelayan sering merugi karena perbekalan dengan hasil tangkapan tidak sebanding. Nelayan minta ada arahan dan bantuan supaya penghasilannya bertambah.

Sementara itu Darwan nelayan lain mengaku, solar naik sangat memberatkan nelayan karena biaya perbekalan harus dikurang, selain itu tangkapan semakin berkurang karena cuaca masih belum stabil.

Kenaikan solar memukul nelayan tradisional di Kabupaten Indramayu, kata dia, harga ikan tidak stabil menjadi kendala lemahnya penghasilan mereka. Janji pemerintah untuk memberikan bantuan masih belum dirasakan.

Sementara itu puluhan kapal nelayan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terancam gagal melaut karena kesulitan mendapatakan solar. Padahal harganya sudah naik tapi pasokan sering tersendat.

"Sekitar 65 kapal nelayan di TPI Karangsong Kabupaten Indramayu, kesulitan mendapatkan solar sehingga terancam gagal melaut, resikonya tangkapan ikan berkurang, padahal kebutuhan cukup tinggi," kata Dedy Aryanto bendahara Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Indramayu, Kamis.

Dikatakannya, sudah dua pekan nelayan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, kesulitan mendapatkan solar sehingga hanya sebagian yang berangkat melaut, padahal kebutuhan ikan cukup tinggi.***3***

Enjang S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014