Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, pastikan jalan untuk akses keluar dan masuk gerbang Tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas) di Banyuresmi sudah siap untuk selanjutnya masih ada tahapan melakukan pengerasan dan pengaspalan.
"Gate tol di Banyuresmi kita sudah buka Jalan Soekarno-Hatta, Lingkar Kadungora sampai ke (jalan) Musaddadiyah, akses jalan sudah kebuka," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut Agus Ismail di Garut, Senin.
Baca juga: Pembangunan Tol Cigatas masih tahap pembebasan lahan
Ia menuturkan informasi yang diterima bahwa tahapan pembangunan jalan tol dari Bandung ke Garut itu sudah memasuki tahapan pembayaran untuk pembebasan lahan di wilayah Garut.
Tahapan selanjutnya, kata dia, tahun 2025 mulai dilakukan konstruksi jalan, dan diharapkan di tahun 2026 jalan tol untuk sesi pertama dari Bandung ke Garut sudah selesai, selanjutnya sesi dua dari Garut ke Tasikmalaya.
"Informasi sementara yang kami terima baru tahapan pembayaran lahan, adapun untuk Garut kita sudah persiapkan untuk akses dari exit tolnya melalui Jalan Soekarno-Hatta yang terhubung ke Jalan Prof Anwar Musaddad," katanya.
Ia menyampaikan pembangunan jalan tol tersebut sudah ditetapkan untuk Garut memiliki dua gerbang tol yakni di Banyuresmi, dan Cilawu arah ke Tasikmalaya. Sementara yang sudah dipastikan akses jalan gerbang tol yakni sesi satu di wilayah Banyuresmi.
Ia menyebutkan akses jalan untuk Gerbang Tol Banyuresmi itu membutuhkan anggaran kurang lebih sekitar Rp25 miliar untuk menghubungkan Jalan Soekarno-Hatta-Pemekarsari, selanjutnya ke Jalan Anwar Musaddadiyah.
Selain pembangunan jalan itu, kata dia, Pemkab Garut juga masih harus memperbaiki kondisi jalan satu jalur lagi di Jalan Anwar Musaddadiyah yang membutuhkan anggaran sebesar Rp13 miliar berikut dengan rambu-rambunya.
"Kita kemarin dihitungan kita yang Jalan Anwar Musaddad tinggal sebelah lagi yang belum dibangun sekitar Rp13 miliaran dengan rambu, kemudian Soekarno-Hatta sampai ke Pemekarsari mungkin kurang lebih sekitar Rp25 miliar," katanya.
Ia menyampaikan pembangunan jalan di Garut itu tergantung dari besaran Dana Alokasi Khusus yang diterima oleh Pemkab Garut, untuk itu pihaknya juga mencoba untuk mendapatkan perhatian anggaran dari pemerintah provinsi dalam menunjang akses gerbang jalan tol tersebut.
Setelah sesi satu selesai, kata dia, selanjutnya dilakukan pembangunan tol sesi dua yang nanti akan juga dibangun gerbang tol di wilayah Cilawu, untuk itu pemerintah daerah juga akan menyiapkan akses jalannya.
"Kita mau sambungin dengan rencana kita yang akan kita bangun dari arah Munjul ke Cimaragas," katanya.
Ia menambahkan akses jalan tol itu nantinya akan menghubungkan ke sejumlah jalan daerah di Garut, terutama akses ke destinasi wisata seperti Jalan Ibrahim Adjie.
Selain itu, lanjut dia, keberadaan jalan tol tersebut dapat menyelesaikan masalah kemacetan di jalan raya Bandung-Garut, dan jarak tempuh yang akan lebih cepat dari Bandung ke Garut sekitar satu jam.
"Kalau itu sudah terhubung nanti bisa meminimalisir kemacetan di dalam perkotaan, di Kadungora, dan Nagreg. Nanti sekitar satu jaman dari Bandung," katanya.
Baca juga: Gubernur Jabar: Pembangunan Tol Cigatas fokus pembebasan lahan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Gate tol di Banyuresmi kita sudah buka Jalan Soekarno-Hatta, Lingkar Kadungora sampai ke (jalan) Musaddadiyah, akses jalan sudah kebuka," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut Agus Ismail di Garut, Senin.
Baca juga: Pembangunan Tol Cigatas masih tahap pembebasan lahan
Ia menuturkan informasi yang diterima bahwa tahapan pembangunan jalan tol dari Bandung ke Garut itu sudah memasuki tahapan pembayaran untuk pembebasan lahan di wilayah Garut.
Tahapan selanjutnya, kata dia, tahun 2025 mulai dilakukan konstruksi jalan, dan diharapkan di tahun 2026 jalan tol untuk sesi pertama dari Bandung ke Garut sudah selesai, selanjutnya sesi dua dari Garut ke Tasikmalaya.
"Informasi sementara yang kami terima baru tahapan pembayaran lahan, adapun untuk Garut kita sudah persiapkan untuk akses dari exit tolnya melalui Jalan Soekarno-Hatta yang terhubung ke Jalan Prof Anwar Musaddad," katanya.
Ia menyampaikan pembangunan jalan tol tersebut sudah ditetapkan untuk Garut memiliki dua gerbang tol yakni di Banyuresmi, dan Cilawu arah ke Tasikmalaya. Sementara yang sudah dipastikan akses jalan gerbang tol yakni sesi satu di wilayah Banyuresmi.
Ia menyebutkan akses jalan untuk Gerbang Tol Banyuresmi itu membutuhkan anggaran kurang lebih sekitar Rp25 miliar untuk menghubungkan Jalan Soekarno-Hatta-Pemekarsari, selanjutnya ke Jalan Anwar Musaddadiyah.
Selain pembangunan jalan itu, kata dia, Pemkab Garut juga masih harus memperbaiki kondisi jalan satu jalur lagi di Jalan Anwar Musaddadiyah yang membutuhkan anggaran sebesar Rp13 miliar berikut dengan rambu-rambunya.
"Kita kemarin dihitungan kita yang Jalan Anwar Musaddad tinggal sebelah lagi yang belum dibangun sekitar Rp13 miliaran dengan rambu, kemudian Soekarno-Hatta sampai ke Pemekarsari mungkin kurang lebih sekitar Rp25 miliar," katanya.
Ia menyampaikan pembangunan jalan di Garut itu tergantung dari besaran Dana Alokasi Khusus yang diterima oleh Pemkab Garut, untuk itu pihaknya juga mencoba untuk mendapatkan perhatian anggaran dari pemerintah provinsi dalam menunjang akses gerbang jalan tol tersebut.
Setelah sesi satu selesai, kata dia, selanjutnya dilakukan pembangunan tol sesi dua yang nanti akan juga dibangun gerbang tol di wilayah Cilawu, untuk itu pemerintah daerah juga akan menyiapkan akses jalannya.
"Kita mau sambungin dengan rencana kita yang akan kita bangun dari arah Munjul ke Cimaragas," katanya.
Ia menambahkan akses jalan tol itu nantinya akan menghubungkan ke sejumlah jalan daerah di Garut, terutama akses ke destinasi wisata seperti Jalan Ibrahim Adjie.
Selain itu, lanjut dia, keberadaan jalan tol tersebut dapat menyelesaikan masalah kemacetan di jalan raya Bandung-Garut, dan jarak tempuh yang akan lebih cepat dari Bandung ke Garut sekitar satu jam.
"Kalau itu sudah terhubung nanti bisa meminimalisir kemacetan di dalam perkotaan, di Kadungora, dan Nagreg. Nanti sekitar satu jaman dari Bandung," katanya.
Baca juga: Gubernur Jabar: Pembangunan Tol Cigatas fokus pembebasan lahan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024