Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sepanjang Januari hingga April terjadi tiga peristiwa keracunan massal di tiga kecamatan di Cianjur, yakni di Cibeber, Cikadu dan Cijati, akibatnya satu orang meninggal dunia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Cianjur, dr Frida Layla Yahya di Cianjur, Senin, mengatakan kasus keracunan massal pertama terjadi di Desa Salamnunggal, Kecamatan Cibeber bulan Januari dengan total korban 60 orang.

Baca juga: Puluhan warga Cianjur keracunan massal satu orang meninggal dunia

"Sedangkan dua kasus keracunan masal terjadi bulan April di Kecamatan Cikadu dengan korban sebanyak 51 orang yang langsung mendapat penanganan dari tenaga kesehatan dari puskesmas setempat, dan Kecamatan Cijati sebanyak 56 orang," katanya.

Dia menjelaskan, puluhan orang yang keracunan makanan saat menghadiri acara pernikahan di Kecamatan Cikadu, sebagian besar sudah kembali sehat, sedangkan di Kecamatan Cijati yang terjadi Sabtu dan Ahad (20-21/4), menyebabkan satu orang meninggal dan lima orang masih dirawat.

Sebagian besar korban keracunan di Kecamatan Cijati, sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya mulai membaik, tinggal lima orang yang masih menjalani perawatan secara intensif di puskesmas setempat karena mengalami kekurangan cairan akut.

"Dugaan sementara keracunan masal yang terjadi di dua kecamatan hampir sama karena makanan yang disantap saat menghadiri acara pernikahan seorang warga, diduga pengolahan dan penyajian makanan yang tidak segar," katanya.

Frida menyebut keracunan massal biasanya disebabkan bahan baku, pengolahan, dan penyajian makanan serta tempat yang kurang bersih, termasuk menyajikan hidangan dalam wadah plastik dapat menjadi penyebab.
"Termasuk jarak waktu penyajian hidangan dan kapan dikonsumsi pun menentukan kualitas dari makanan karena ada potensi bahan baku dari masakan tersebut sudah masuk masa kadaluarsa atau basi," katanya.

Seiring tingginya kejadian keracunan masal, pihaknya mengimbau warga untuk memperhatikan semua faktor, mulai dari bahan baku, pengolahan, hingga waktu penyajian karena kebiasaan warga sudah memasak hidangan satu hari sebelum acara.

"Setelah Lebaran biasanya banyak warga yang menggelar acara mulai dari halal bihalal sampai dengan pernikahan, sehingga berpotensi terjadinya keracunan massal, sehingga perlu menjadi perhatian saat mulai memasak dan memperhatikan bahan harus segar," katanya.

Baca juga: Puluhan warga keracunan usai santap hidangan pernikahan di Cianjur

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024