Antarajawabarat.com,6/10- Puskemas di sejumlah wilayah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, gencar melakukan penyuluhan mengantisipasi wabah nyamuk penyebab chikungunya dan penyakit saluran pernapasan bagian atas atau ISPA pada musim kemarau ini.
"Meskipun tidak mematikan, namun dua jenis penyakit itu cukup membahayakan bagi penderita," kata Kepala Puskesmas Campakamulya, Wahyu Rahayu, di Cianjur, Senin.
Dia mengingatkan kepada warga untuk menjaga kebersihan lingkungan, sebab penyakit tersebut datang dari tempat yang kotor dan rentan menyebarkan wabah chikungunya.
"Agar tidak mudah terkena ISPA, maka warga harus waspada memilih makanan dan minuman serta terjamin kebersihannya, jangan jajan sembarangan. Jaga kondisi badan dengan mengonsumsi multivitamin untuk meningkatkan ketahanan tubuh sehingga tidak mudah sakit," katanya.
Dia menuturkan, jika ada gejala serius terkait wabah penyakit di musim kemarau, maka segera periksakan ke dokter dan puskesmas terdekat. Warga tidak menyepelekan penyakit karena keterlambatan pengobatan dapat berdampak fatal.
"Dengan memperbanyak minum air putih minimal 8 gelas sehari, juga baik untuk ketahanan tubuh pada musim kemarau. Tapi untuk mengantisipasi berbagai penyakit pada musim kemarau, kami rutin melakukan penyuluran kepada warga," katanya.
Hal senada disampaikan Kepala Puskesmas Cibaregbeg, Agus Taruna. Dia menuturkan, situasi pancaroba seperti saat ini, warga harus waspada dan membiasakan perilaku hidup sehat, serta menjaga lingkungan masing-masing.
Sebab, tutur dia, perilaku hidup yang tidak sehat akan menimbulkan bermacam penyakit seperti diare, ISPA, pneumonia dan penyakit berbasis lingkungan lainnya.
"Setiap minggunya kami lakukan penyuluhan dan menyampaikan kepada warga di perdesaan, bagaimana cara perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Ketika warga paham hal itu, maka akan mengurangi penderita ISPA, diare, penyakit dari nyamuk dan lainnya," kata Agus.
Sedangkan Kepala Puskesmas Cibeber, Isep Karnaen, menyebutkan, musim kemarau di wilayahnya rentan menyebarkan wabah chikungunya. Sehingga pihaknya bersama perangkat Desa Cihaur dan warga sekitar rutin melakukan kegiatan Jumat bersih (Jumsih), untuk mengantisipasi berbagai penyakit yang berasal dari lingkungan yang kotor.
"Di Cibeber rentan wabah chikungunya, sehingga setiap minggunya kami lakukan penyuluhan ke setiap desa. Sedangkan pada hari Jumat, kami lakukan Jumsih. Kegiatan itu tidak hanya dilakukan pada musim kamarau, tapi rutin," katanya. ***3***
Fikri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014
"Meskipun tidak mematikan, namun dua jenis penyakit itu cukup membahayakan bagi penderita," kata Kepala Puskesmas Campakamulya, Wahyu Rahayu, di Cianjur, Senin.
Dia mengingatkan kepada warga untuk menjaga kebersihan lingkungan, sebab penyakit tersebut datang dari tempat yang kotor dan rentan menyebarkan wabah chikungunya.
"Agar tidak mudah terkena ISPA, maka warga harus waspada memilih makanan dan minuman serta terjamin kebersihannya, jangan jajan sembarangan. Jaga kondisi badan dengan mengonsumsi multivitamin untuk meningkatkan ketahanan tubuh sehingga tidak mudah sakit," katanya.
Dia menuturkan, jika ada gejala serius terkait wabah penyakit di musim kemarau, maka segera periksakan ke dokter dan puskesmas terdekat. Warga tidak menyepelekan penyakit karena keterlambatan pengobatan dapat berdampak fatal.
"Dengan memperbanyak minum air putih minimal 8 gelas sehari, juga baik untuk ketahanan tubuh pada musim kemarau. Tapi untuk mengantisipasi berbagai penyakit pada musim kemarau, kami rutin melakukan penyuluran kepada warga," katanya.
Hal senada disampaikan Kepala Puskesmas Cibaregbeg, Agus Taruna. Dia menuturkan, situasi pancaroba seperti saat ini, warga harus waspada dan membiasakan perilaku hidup sehat, serta menjaga lingkungan masing-masing.
Sebab, tutur dia, perilaku hidup yang tidak sehat akan menimbulkan bermacam penyakit seperti diare, ISPA, pneumonia dan penyakit berbasis lingkungan lainnya.
"Setiap minggunya kami lakukan penyuluhan dan menyampaikan kepada warga di perdesaan, bagaimana cara perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Ketika warga paham hal itu, maka akan mengurangi penderita ISPA, diare, penyakit dari nyamuk dan lainnya," kata Agus.
Sedangkan Kepala Puskesmas Cibeber, Isep Karnaen, menyebutkan, musim kemarau di wilayahnya rentan menyebarkan wabah chikungunya. Sehingga pihaknya bersama perangkat Desa Cihaur dan warga sekitar rutin melakukan kegiatan Jumat bersih (Jumsih), untuk mengantisipasi berbagai penyakit yang berasal dari lingkungan yang kotor.
"Di Cibeber rentan wabah chikungunya, sehingga setiap minggunya kami lakukan penyuluhan ke setiap desa. Sedangkan pada hari Jumat, kami lakukan Jumsih. Kegiatan itu tidak hanya dilakukan pada musim kamarau, tapi rutin," katanya. ***3***
Fikri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014