Antarajawabarat.com,18/9 - Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jabar menyampaikan hasil kajian kondisi lingkungan bahwa 2025 Jabar terancam krisis air.

"2025 Jabar terancam krisis air, itu hasil kajian prediksi kondisi kebutuhan air di Jabar kedepan," kata Kepala BPLHD Jabar Anang Sudarna di Bandung, Rabu.

Ia menuturkan, persediaan air bersih untuk memenuuhi kebutuhan masyarakat di Jabar saat ini terus menurun, rata rata mencapai 1500 meter/kubik sedangkan idealnya sebanyak 2000 meter/kubik/orang setiap tahunnya.

Menurut dia, jika sumber-sumber air tidak terpelihara atau terjaga dengan baik, 2025 Jabar hanya kebagian 1/7 dari kebutuhan ideal air bersih setiap tahunnya.

"Saat ini memang sudah krisis, bahkan tahun 2025 kalau tidak ambil langkah-langkah, kita hanya kebagian 1/7 dari kebutuhan," katanya.

Ia mengungkapkan, beberapa faktor penyebab menyusutnya kebutuhan air yakni adanya pengeboran air tanah oleh industri yang tidak terkendali.

Penggunaan sumur artesis untuk kebutuhan seperti industri dan hotel, menurut dia, menyebabkan sumur tanah milik masyarakat kering.

"Sumur air dalam kebanyakan digunakan hotel dan industri sehingga masyarakat banyak yang tidak kebagian air, karena banyak industri yang pake sumur artesis," katanya.

Upaya mengatasi ancaman serius itu, kata Anang, Pemerintah Provinsi Jabar melakukan penanganan Sungai Citarum bersih dan lestari mulai dari hulu sampai hilir.

"Salah satu solusinya, yaitu program Citarum bestari, dalam rangka pengelolaan sumber daya air," katanya.***3***
Feri P

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014