Antarajawabarat.com,11/9- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jabar, mengaku telah mengirimkan logistik untuk korban pergerakan tanah di dua desa di Kecamatan Sukaresmi.
"Kalau tidak salah dua atau tiga hari yang lalu, bantuan sudah dibawa oleh kepala desa baik Cibanteng maupun Rawabelut. Mungkin belum sampai, namun kami telah menyalurkan bantuan," kata Kepala BPBD Cianjur, Asep Suhara, Kamis.
Dia menuturkan, awalnya pihaknya hanya memberikan bantuan logistik bagi warga yang mengungsi sebanyak 8 kepala keluarga di Cibanteng, namun saat ini jumlahnya bertambah hingga puluhan kepala keluarga karena pergerakan tanah terus meluas.
Sedangkan terkait relokasi di dua desa tersebut, pihaknya telah mengajukan permohonan pencairan dana ke Pemkab Cianjur, sebanyak 82 rumah milik warga yang menyatakan siap pindah karena rumah mereka terancam.
"Suratnya telah kami layangka ke Bupati Cianjur, dimana masing-masing kepala keluarga menyatakan siap pindah ke tanah sendiri diluar lokasi dengan tunjangan berkisar Rp10 juta perkepala keluarga," katanya.
Sementara itu, puluhan kepala keluarga korban pergerakan tanah di kedua desa di Kecamatan Sukaresmi, sempat kesulitan mendapatkan logistik, namun selang beberapa hari yang lalu mereka mengakui telah menerima logistik dari BPBD dan Dinsos Cianjur.
Memang beberapa hari yang lalu, belum sampai. Hari ini sudah diterima pengungsi di dua desa tersebut, kata Camat Sukaresmi, Asep Kusmana Wijaya.
Dia menjelaskan, saat ini puluhan kepala keluarga yang mengungsi di rumah sanak keluarganya, masih menunggu dana untuk relokasi, dimana sebagian besar pengungsi akan menempati tanah mereka sendiri di lokasi yang dianggap aman dari pergerakan tanah.
Sedangkan yang tidak memiliki tanah sendiri akan menempati tanah keluarganya. Saat ini tinggal menunggu bantuan untuk membangun rumah dari Pemkab Cianjur, katanya.***3***(KR,FKR)
Fikri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014
"Kalau tidak salah dua atau tiga hari yang lalu, bantuan sudah dibawa oleh kepala desa baik Cibanteng maupun Rawabelut. Mungkin belum sampai, namun kami telah menyalurkan bantuan," kata Kepala BPBD Cianjur, Asep Suhara, Kamis.
Dia menuturkan, awalnya pihaknya hanya memberikan bantuan logistik bagi warga yang mengungsi sebanyak 8 kepala keluarga di Cibanteng, namun saat ini jumlahnya bertambah hingga puluhan kepala keluarga karena pergerakan tanah terus meluas.
Sedangkan terkait relokasi di dua desa tersebut, pihaknya telah mengajukan permohonan pencairan dana ke Pemkab Cianjur, sebanyak 82 rumah milik warga yang menyatakan siap pindah karena rumah mereka terancam.
"Suratnya telah kami layangka ke Bupati Cianjur, dimana masing-masing kepala keluarga menyatakan siap pindah ke tanah sendiri diluar lokasi dengan tunjangan berkisar Rp10 juta perkepala keluarga," katanya.
Sementara itu, puluhan kepala keluarga korban pergerakan tanah di kedua desa di Kecamatan Sukaresmi, sempat kesulitan mendapatkan logistik, namun selang beberapa hari yang lalu mereka mengakui telah menerima logistik dari BPBD dan Dinsos Cianjur.
Memang beberapa hari yang lalu, belum sampai. Hari ini sudah diterima pengungsi di dua desa tersebut, kata Camat Sukaresmi, Asep Kusmana Wijaya.
Dia menjelaskan, saat ini puluhan kepala keluarga yang mengungsi di rumah sanak keluarganya, masih menunggu dana untuk relokasi, dimana sebagian besar pengungsi akan menempati tanah mereka sendiri di lokasi yang dianggap aman dari pergerakan tanah.
Sedangkan yang tidak memiliki tanah sendiri akan menempati tanah keluarganya. Saat ini tinggal menunggu bantuan untuk membangun rumah dari Pemkab Cianjur, katanya.***3***(KR,FKR)
Fikri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014