Bulog Cianjur, Jawa Barat, mencatat harga beras di sejumlah pasar dan penyedia beras atau distributor mengalami penurunan sekitar Rp2.000 per kilogram untuk jenis medium dan premium, dimana jenis premium dijual Rp15 ribu per kilogram dan medium Rp13 ribu per kilogram.
Kepala Bulog Cianjur, Renato Horison saat dihubungi Minggu, mengatakan, turunnya harga beras menjelang Ramadhan, setelah pihaknya bersama pemerintah daerah menggencarkan pasar pangan murah dengan membawa stok lebih dari 15 ton beras setiap kegiatan.
"Saat ini harga beras di pasaran sudah mulai turun, untuk premium sejak satu bulan terakhir dijual Rp17 ribu turun menjadi Rp15 ribu per kilogram dan untuk medium yang semula Rp15 ribu menjadi Rp13 ribu per kilogram dengan stok melimpah," katanya.
Dia menjelaskan, satu pekan menjelang masuknya Ramadhan stok yang tersedia di gudang Cianjur sekitar 1.600 ton, dan akan terus ditambah dari pusat sehingga stok dipastikan aman sampai tiga bulan ke depan.
Pihaknya memastikan stok beras akan terus bertambah termasuk beras cadangan pemerintah karena panen raya sudah mulai di sejumlah kecamatan di Cianjur, sehingga pasokan dan stok beras Cianjur, dipastikan aman sampai tiga bulan ke depan, terutama sepanjang Ramadhan sampai lebaran.
"Seiring masuknya panen raya, kami akan menyerap sekitar 11 ribu ton beras dari petani, dimana beras tersebut akan dicadangkan untuk kebutuhan sampai akhir tahun, sehingga ketika terjadi pemakaian tinggi stok sudah tersedia bahkan melimpah," katanya.
Sedangkan khusus untuk panen raya di Cianjur, pihaknya tidak dapat membeli beras petani dalam jumlah banyak karena harga beras petani Cianjur cukup tinggi karena kualitasnya premium. Namun pihaknya tetap akan menyerap beras dari panen petani dengan kualitas medium dan premium.
"Sebagian besar hasil panen petani di Cianjur, dijual langsung ke penyedia atau agen karena harganya tidak sesuai HET ketika dibeli pemerintah. Sehingga tidak jarang kalau hasil panen raya di Cianjur banyak dijual keluar kota," katanya.
Pedagang beras di Pasar Induk Cianjur, Rosidi (45) mengatakan menjelang masuknya puasa, harga beras mulai mengalami penurunan seiring melimpah-nya stok beras yang di pasok pemerintah melalui Bulog Cianjur, dimana beras jenis medium sebelumnya Rp 15 ribu dijual Rp 13 ribu per kilogram.
Termasuk beras jenis premium yang semula dijual Rp17 ribu menjadi Rp15 ribu per kilogram, dimana satu hari menjelang puasa, tingkat pembeli meningkat ditunjang dengan stok yang melimpah termasuk SPHP beras dari Bulog yang sudah didapat pedagang sejak satu pekan terakhir.
"Harga beras yang sempat naik selama satu bulan terakhir, menjelang puasa sudah mulai turun. Perkiraan harga beras akan terus menurun karena seiring panen raya di sejumlah wilayah termasuk di Cianjur," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bulog Cianjur catat harga beras turun Rp 2.000 per kilogram
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Kepala Bulog Cianjur, Renato Horison saat dihubungi Minggu, mengatakan, turunnya harga beras menjelang Ramadhan, setelah pihaknya bersama pemerintah daerah menggencarkan pasar pangan murah dengan membawa stok lebih dari 15 ton beras setiap kegiatan.
"Saat ini harga beras di pasaran sudah mulai turun, untuk premium sejak satu bulan terakhir dijual Rp17 ribu turun menjadi Rp15 ribu per kilogram dan untuk medium yang semula Rp15 ribu menjadi Rp13 ribu per kilogram dengan stok melimpah," katanya.
Dia menjelaskan, satu pekan menjelang masuknya Ramadhan stok yang tersedia di gudang Cianjur sekitar 1.600 ton, dan akan terus ditambah dari pusat sehingga stok dipastikan aman sampai tiga bulan ke depan.
Pihaknya memastikan stok beras akan terus bertambah termasuk beras cadangan pemerintah karena panen raya sudah mulai di sejumlah kecamatan di Cianjur, sehingga pasokan dan stok beras Cianjur, dipastikan aman sampai tiga bulan ke depan, terutama sepanjang Ramadhan sampai lebaran.
"Seiring masuknya panen raya, kami akan menyerap sekitar 11 ribu ton beras dari petani, dimana beras tersebut akan dicadangkan untuk kebutuhan sampai akhir tahun, sehingga ketika terjadi pemakaian tinggi stok sudah tersedia bahkan melimpah," katanya.
Sedangkan khusus untuk panen raya di Cianjur, pihaknya tidak dapat membeli beras petani dalam jumlah banyak karena harga beras petani Cianjur cukup tinggi karena kualitasnya premium. Namun pihaknya tetap akan menyerap beras dari panen petani dengan kualitas medium dan premium.
"Sebagian besar hasil panen petani di Cianjur, dijual langsung ke penyedia atau agen karena harganya tidak sesuai HET ketika dibeli pemerintah. Sehingga tidak jarang kalau hasil panen raya di Cianjur banyak dijual keluar kota," katanya.
Pedagang beras di Pasar Induk Cianjur, Rosidi (45) mengatakan menjelang masuknya puasa, harga beras mulai mengalami penurunan seiring melimpah-nya stok beras yang di pasok pemerintah melalui Bulog Cianjur, dimana beras jenis medium sebelumnya Rp 15 ribu dijual Rp 13 ribu per kilogram.
Termasuk beras jenis premium yang semula dijual Rp17 ribu menjadi Rp15 ribu per kilogram, dimana satu hari menjelang puasa, tingkat pembeli meningkat ditunjang dengan stok yang melimpah termasuk SPHP beras dari Bulog yang sudah didapat pedagang sejak satu pekan terakhir.
"Harga beras yang sempat naik selama satu bulan terakhir, menjelang puasa sudah mulai turun. Perkiraan harga beras akan terus menurun karena seiring panen raya di sejumlah wilayah termasuk di Cianjur," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bulog Cianjur catat harga beras turun Rp 2.000 per kilogram
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024