Antarajawabarat.com, 2/9 - Warga di sejumlah wilayah di Cianjur, Jabar, berharap petugas berwenang menindak tegas kendaraan besar yang melebihi kapasitas maksimal dayang angkutnya.

Sejumlah warga di Cianjur, Selasa, mengatakan, truk yang bermuatan melebihi kapasitas itu menyebabkan ruas jalan alternatif Cibogo-Cibeet-Cikalongkulon cepat rusak meskipun baru beberapa bulan diperbaiki.

Apud (45), warga Desa Sindangraja, Kecamatan Cikalongkulon, mengatakan, tingginya aktivitas kendaraan yang melebihi tonase menjadi penyebab rusaknya ruas jalan Cibogo-Cibeet.

"Kerusakan terjadi akibat jalan selalu dilintasi kendaraan yang membawa beban tidak sebanding dengan kualitas jalan," katanya.

Dia menuturkan, hampir setiap saat kendaraan dengan tonase lebih melintasi ruas jalan itu, meskipun kententuan yang diberlakukan hanya untuk kendaraan dengan beban dibawah delapan ton.

"Bagaimana jalan mau mulus, setiap hari truk tronton dengan beban sekitar delapan ton melintas di jalur ini. Akibatnya, kondisi jalan cepat rusak. Harapan kami ada tindakan tegas dari petugas berwenang untuk melarang kendaraan tersebut untuk melintas," katanya.

Sementara itu, Ketua Forum Pengamat Konstruksi Jalan (FPKJ) Cianjur, Saepul Najar mengungkapkan, proyek pengerjaan dan pemeliharaan jalan di Balai Dinas Bina Marga Propinsi Jabar, tidak sesuai aturan.

"Seperti pengerjaan dan pemeliharaan ruas Jalan Cibogo-Cibeet, serta ruas Jalan Pasirhayam-Sindangbarang. Hasil pengamatan lapangan yang kami dilakukan banyak yang tidak sesuai standarisasi, baik dari pemakaian material ataupun kualitas pengerjaan," katanya.

Dia menjelaskan, pihak balai terkesan menutup mata dan melakukan pembiaraan terhadap kondisi tersebut. Sehingga ungkap dia, kondisi tersebut sangat merugikan pemerintah karena banyak anggaran untuk pengerjaan dan pemeliharaan jalan terbuang sia-sia.

"Apa memang sengaja dibiarkan oleh pihak balai, agar menjadi proyek abadi kami tidak tahu. Namun kami sangat prihatin dengan kondisi ini, padahal warga sangat mengharapkan memiliki kualitas jalan yang baik," katanya.

Pihaknya mendesak aparat penegak hukum untuk melakukan tindakan atau audit terhadap sejumlah proyek pengerjaan dan pemeliharaan jalan di Kabupaten Cianjur.

"Aparat hukum harus segera melakukan tindakan karena kondisi ini rentan terjadinya penyimpangan yang dapat merugikan negara," katanya.

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014