Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin menyatakan masyarakat yang berada di wilayah selatan Kabupaten Garut, Jawa Barat, harus mewaspadai bencana tanah longsor yang sewaktu-waktu bisa terjadi saat musim hujan.

"Jadi hati-hatilah, ini jadi perhatian semua ya, khususnya masyarakat Garut selatan yang memang rawan terhadap bahaya longsor," kata Barnas saat meninjau lokasi bencana tanah longsor di Desa Sukarame, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Rabu.

Barnas bersama sejumlah petugas instansi terkait meninjau langsung daerah yang menjadi rawan bencana tanah longsor di wilayah selatan Garut, salah satunya terjadi tanah tebing longsor di Kecamatan Caringin.

Ia mengatakan daerah selatan Garut merupakan area yang rawan bencana alam seperti tanah longsor karena kondisi tanahnya yang labil juga banyak perbukitan dan tebing yang berpotensi longsor saat turun hujan.

"Saya melihat wilayah Garut selatan ini sangat rawan bencana ya, khususnya bencana longsor, karena kalau lihat dari kontur tanah ini memang sangat riskan apabila musim hujan," katanya.

Ia menyampaikan hasil peninjauan langsung di lapangan terdapat rumah warga yang dibangun di pinggiran tebing, tempat tersebut rawan longsor, apalagi di atasnya ada saluran air yang tersumbat bisa memicu longsor.

"Kalau nanti tersumbat saja bisa menjadikan tanah longsor besar dan rumah ini bisa tertutup kalau terjadi longsoran besar," katanya.

Menurut dia, bencana alam longsor pemicunya tidak hanya faktor alam atau karena seringnya turun hujan, tapi bisa jadi akibat perbuatan manusia yang tidak menanam tanaman keras seperti pohon, melainkan dijadikan areal persawahan.
Selain itu, lanjut dia, ada juga aktivitas penambangan liar dan tidak ada penghijauan sehingga memicu terjadinya bencana longsor apabila turun hujan.

"Saya melihat ini juga ada ulah manusia, selain memang alam ya, misalnya ada penambangan liar, atau penghijauan yang tidak diperhatikan, jadi hanya mencari keuntungan saja," katanya.

Ia menambahkan perlu adanya kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap bencana alam untuk menghindari risiko atau kerugian materi maupun jiwa, untuk itu aparatur pemerintah di kecamatan harus sigap memperhatikan daerah yang memiliki potensi bencana alam.

Musim hujan saat ini, kata dia, bencana alam bisa saja terjadi tanpa dapat diprediksi sebelumnya, meski begitu setidaknya masyarakat dan pemerintah bisa menghindari dampak kerugian materi maupun jiwa dari setiap kejadian bencana alam.

"Waspada di musim hujan, mengantisipasi terhadap bahaya longsor, karena jangan sampai nanti kita tidak waspada, bencana itu selalu ada, dan jangan merasa kita aman, karena kita tidak aman," katanya.



 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024