Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon memastikan stok beras sebanyak 2.600 ton pada gudang penyimpanan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, bisa mencukupi kebutuhan masyarakat setempat hingga Lebaran 2024.
“Ketersediaan beras untuk Kabupaten Kuningan ada 2.600 ton, dengan harga eceran tertinggi (HET) kisaran Rp10.900 per kg,” kata Asisten Manager Administrasi dan Keuangan Bulog Cirebon Windu Guntara di Kuningan, Kamis.
Windu menyampaikan di kabupaten tersebut terdapat dua gudang milik Bulog yang menyimpan beras dalam jumlah banyak. Rinciannya yaitu 1.600 ton pada wilayah Bandorasa dan 1.000 ton di Ciawigebang.
Menurut dia, jumlah sebanyak itu sangat aman untuk menyuplai kebutuhan beras bagi masyarakat di Kabupaten Kuningan serta ditambah dengan stok pada gudang Bulog lainya yang tersebar di empat kabupaten/kota.
“Kami memiliki sembilan unit gudang tersebar di empat kabupaten/kota, yakni dengan masing-masing memiliki ketersediaan stok beras,” ujarnya.
Selain mengandalkan stok, kata dia, Bulog Cirebon pun akan mengoptimalkan penyerapan beras dari petani lokal saat memasuki masa panen raya pertama pada 2024.
“Mudah-mudahan nanti mulai ada panen raya di April 2024, jadi kita optimalkan untuk menyerap beras tersebut sehingga aman sampai Lebaran,” ungkapnya.
Sementara Kepala Polres Kuningan AKBP Willy Andrian menjamin bahwa beras yang ada di gudang Bulog itu masih tersedia, sehingga masyarakat tidak perlu gusar untuk memperoleh bahan pangan tersebut.
“Kami sudah melakukan pengecekan langsung di gudang Bulog. Dipastikan beras ini masih tersedia banyak dan cukup hingga Idulfitri,” kata Willy.
Ia juga menambahkan saat ini masyarakat dimudahkan untuk membeli beras murah, karena Bulog dan Pemerintah Kabupaten Kuningan rutin mengadakan operasi pasar yang digelar di 32 kecamatan.
“Operasi pasar juga dilakukan saat car free day. Mudah-mudahan upaya ini bisa menekan harga beras kembali normal,” ucap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024