Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat (Jabar), meminta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melakukan kajian terhadap fenomena pergerakan tanah yang terjadi di wilayah Desa Sukamukti, Kecamatan Bojongmangu.

Penjabat (Pj) Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan permintaan bantuan kajian guna mengetahui penyebab terjadi fenomena pergerakan tanah yang mengakibatkan permukaan tanah turun atau amblas, agar pihaknya dapat menentukan langkah penanganan lanjutan.

"BPBD telah melakukan asesmen terkait dampak yang ditimbulkan. Saya juga sudah minta ke tim PVMBG untuk melakukan kajian apakah lokasi-lokasi itu masih bisa digunakan dengan treatment tertentu atau harus direlokasi dan lain sebagainya," kata Dani Ramdani di Cikarang, Rabu.

Dani meminta masyarakat yang berada di sekitar lokasi terdampak senantiasa waspada sekaligus mengimbau untuk melakukan evakuasi mandiri sementara waktu ke rumah sanak saudara maupun tetangga, sambil menunggu hasil kajian PVMBG.

Pria yang juga menjabat Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jabar  itu memastikan bantuan kepada warga terdampak segera didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan hidup selama proses penanganan, termasuk bagi warga yang akan dievakuasi.

Saat ini, kata dia, yang paling penting adalah keselamatan warga. "Kalau sudah dipastikan aman baru kita berikan bantuan untuk perbaikan. Tetapi kalau struktur tanahnya ternyata sudah tidak memungkinkan tentu harus direlokasi," katanya.

Berdasarkan hasil pendataan BPBD Kabupaten Bekasi, belasan rumah hingga sarana ibadah di Kampung Legok Cariu RT 12 RW 06, Desa Sukamukti, Kecamatan Bojongmangu mengalami kerusakan.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Bekasi minta bantuan PVMBG kaji pergerakan tanah Bojongmangu

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024