Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat menegaskan bahwa penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dapat memaksimalkan produktivitas perusahaan.

Karenanya, kata Kepala Disnakertrans Provinsi Jawa Barat Teppy Wawan Dharmawan, penerapan K3 di Jabar menjadi keharusan, karena hubungannya langsung dengan perekonomian provinsi.

Baca juga: Puncak bulan K3 Jawa Barat diharapkan tingkatkan kepatuhan sektor usaha

"Penerapan sistem K3 menjadi keharusan di Jawa Barat. Kontribusi dari sistem ini akan berpengaruh secara langsung pada stabilitas ekonomi, karena penerapannya dapat memaksimalkan produktivitas kerja dari masing-masing perusahaan," kata Teppy selepas Puncak Peringatan Bulan K3 tahun 2024 di Kabupaten Bandung, Selasa.

Menurut Teppy, peringatan dengan tema "Budayakan K3, Sehat Dan Selamat Dalam Bekerja, Terjaga Keberlangsungan Usaha" ini harus menjadi momentum untuk menumbuhkan semangat bersama dalam mengurangi risiko kecelakaan kerja.

"Kolaborasi antara pemerintah, perusahaan dan para pekerja sangat dibutuhkan untuk mencegah potensi kecelakaan kerja, agar tidak tinggi. Seperti kita tahu, kategori yang masuk dalam kecelakaan kerja ini mulai dari pekerja berangkat dari rumah sampai pulang ke rumah lagi. Nah ini yang kita coba bangun bersama, supaya kecelakaan kerja dapat diminimalkan," ucapnya.

Kesadaran dan kepatuhan semua pihak akan K3, ujar Teppy, harus dimulai sejak dini, dengan mengusahakan secara bersama-sama menjamin keselamatan para pekerja dalam tiap sektor usaha.

"Pembangunan ekosistem ketenagakerjaan yang unggul tidak hanya didukung dengan adanya regulasi yang baik di bidang ketenagakerjaan. Namun meningkatkan pemahaman dan kesadaran kepada seluruh pihak, dalam menerapkan norma ketenagakerjaan juga tidak kalah pentingnya, termasuk di antaranya membangun budaya K3 yang baik," tuturnya.
Plh Asda I Setda Pemprov Jabar Dodo Suhendar mengharapkan dengan digelarnya peringatan puncak bulan K3, kecelakaan kerja di Jawa Barat dapat menurun signifikan.

Pada 2023 silam, berdasarkan data dari BPJS Ketenagakerjaan telah terjadi 60.858 kasus kecelakaan kerja. Angka tersebut naik tajam dari 2022 dengan 44.570 kasus.

"Kegiatan yang dirangkaikan dengan peringatan hari jadi ke-4 RSUD Kesehatan Kerja ini diharapkan dapat menstimulasi baik perusahaan maupun pekerja, untuk lebih waspada dalam menekan potensi kecelakaan kerja," ujar Dodo di lokasi yang sama.

Baca juga: Pejabat Jabar: Kecelakaan kerja 2023 naik karena perusahaan bertambah

Pewarta: Ricky Prayoga

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024