Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengambil langkah strategis melalui program 'food estate' dengan memanfaatkan lumbung pangan dalam mengelola hasil panen petani di daerah itu.

Pelaksana tugas Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bekasi Agus Budiono mengatakan konsep food estate sudah melalui proses kajian sebagai bagian dari strategi pengelolaan hasil panen petani.

"Rencana pengelolaan hasil panen telah dikaji, meskipun masih perlu penyempurnaan," katanya di Cikarang, Selasa.

Dia mengatakan pemerintah daerah berencana menuju konsep lumbung padi namun masih membutuhkan kajian lebih lanjut sebagai dasar perencanaan yang terarah.

"Rencana pemerintah sudah akan mengarah ke arah food estate. Hanya saja butuh kajian sebagai dasar pijakan sehingga dalam perencanaan dapat terarah dan bisa memajukan perekonomian bagi para petani yang ada di Kabupaten Bekasi," katanya.

Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Nayu Kulsum menyatakan konsep lumbung pangan dinilai mampu memaksimalkan hasil panen sekaligus meningkatkan kesejahteraan para petani di daerah itu.

Dia mengungkapkan wilayah Kabupaten Bekasi sepanjang 2023 mampu menghasilkan panen mencapai 500 ribu ton gabah dari sawah eksisting seluas 48 ribu hektare.

Petani masih mampu menghasilkan panen signifikan meski kerap terkendala faktor cuaca yang tidak menentu bahkan sebagian hasil panen mereka juga didistribusikan ke luar daerah.

"Berdasarkan pendataan kami, dari total eksisting 500 ribuan ton hasil panen, beberapa sawah memang tidak hanya diedarkan untuk wilayah Kabupaten Bekasi. Melainkan juga ke luar daerah. Beda nanti kalau konsep lumbung padi mulai diterapkan," ucapnya.


 

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024