Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) menyatakan kloter pertama para aparatur sipil negara (ASN) yang dipindahkan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi 6.000 orang karena berbasis prioritas pembangunan.

Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan Kemenpan RB, Erwan Agus Purwanto mengatakan prioritas pembangunan yang dimaksud adalah sektor prioritas bagi pemerintah dalam 5-10 tahun ke depan. Sehingga pertambahan jumlah ASN yang dipindahkan ke IKN ke depan pun bakal menyesuaikan dengan prioritas pembangunan tersebut.

"Di situ akan dipetakan mana ASN kita tumbuh sesuai prioritas, mana yang tidak bertambah karena sesuai prioritas," kata Erwan di Jakarta, Rabu.

Nantinya, kata dia, prioritas pembangunan bakal berdasarkan dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), sehingga nanti yang dikerjakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) disesuaikan oleh Kemenpan RB terkait kepindahan ASN.

Menurut dia, IKN bukan hanya dibangun secara fisik, melainkan juga dibangun dengan mempertimbangkan smart government makanya kinerja ASN di IKN pun bakal didukung oleh para ASN yang berada di luar IKN secara hibrida.

"Jadi ke depan dengan cara kerja baru, akan menggunakan dua cara, baik secara fisik maupun dengan platform smart government," kata dia.


 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenpan RB: ASN yang ke IKN jadi 6.000 orang berdasarkan prioritas

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024