Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Jawa Barat meminta petani melakukan percepatan masa tanam untuk mengejar target produksi sekaligus mendorong peningkatan produktivitas hasil panen padi di daerah itu.

Subkoordinator Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Dodo Hadi Triwardoyo mengatakan upaya percepatan masa tanam dilakukan dengan mempertimbangkan ketersediaan air di sekitar lahan pertanian.

"Kalau kita menunda berisiko nanti ketika musim hujan sudah memasuki intensitas tinggi dan kita baru mulai tanam, bisa terkena banjir. Disiplin jadwal tanam dengan pemanfaatan air dan pupuk mencukupi jadi jaminan panen," katanya di Cikarang, Jumat.

Dia menjelaskan percepatan tanam secara serentak juga sebagai upaya antisipasi ledakan hama serta menjamin ketersediaan produksi gabah dalam satu musim dengan jumlah besar, selain memberikan kepastian jadwal pemberian air serta pupuk.

"Di PJT (Perum Jasa Tirta) ada yang namanya rencana tata tanam global, tersusun jadwal pemberian air, kapan dibuka dan ditutup, dari golongan 1 sampai 13. Kemudian soal hama yang muncul kalau serempak, hanya tertentu saja," katanya.

Pola ini sekaligus mendukung program empat kali panen dalam setahun atau Indeks Pertanaman (IP) 400 dengan produksi rata-rata di atas enam ton dalam satu hektare guna memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus menunjang ketersediaan pangan nasional.

"Dengan begitu hasil panen dapat terus ditingkatkan dari IP 200 ke IP 400, dari produksi 500 ribuan ton gabah kering bisa jauh lebih produktif lagi sehingga berkontribusi terhadap lumbung padi nasional," katanya.

 

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024