Kantor Satpol PP dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menuntaskan penanganan delapan peristiwa kebakaran sepanjang bulan Januari 2024 di sejumlah wilayah yang sebagian besar akibat arus pendek listrik.
Kepala Bidang Damkar Cianjur Hendra Wira Raharja di Cianjur, Selasa, mengatakan dari delapan peristiwa kebakaran yang terjadi menyebabkan tiga orang korban meninggal dunia di lokasi kebakaran toko material dan empat orang mengalami luka bakar ringan di lokasi lainnya.
"Sebagian besar kebakaran karena arus pendek listrik seperti yang menimpa delapan kios di Jalan Raya Bandung-Cianjur, Sabtu (20/1) dan empat kejadian di selatan menimpa rumah warga, sedangkan yang di toko material dari pengelasan, serta akibat membakar sampah sembarangan," katanya.
Seiring tingginya laporan kebakaran yang terjadi sepanjang bulan Januari, pihaknya melakukan sejumlah langkah antisipasi dengan memberikan sosialisasi ke sekolah, perkantoran, pertokoan dan perkampungan warga terkait penanganan cepat ketika terjadi kebakaran.
Bahkan dalam sosialisasi pihaknya meminta warga atau pemilik bangunan untuk rutin mengontrol sambungan kabel listrik di dalam dan di bagian atas rumah serta mematikan aliran listrik saat meninggalkan rumah serta mematikan alat elektronik dari sambungan listrik.
"Kegiatan sosialisasi rutin dilakukan terutama di kawasan padat penduduk, termasuk langkah pemadaman cepat ketika terjadi kebakaran, serta upaya pencegahan dengan rutin memeriksa instalasi listrik di bagian atas rumah," katanya.
Sedangkan terkait masih banyak perkantoran dan pertokoan yang tidak memiliki jalur evakuasi dan alat pemadam api ringan (APAR) pihaknya memberikan surat peringatan agar segera dipenuhi sebagai upaya antisipasi terjadinya kebakaran dan penanganan cepat yang dapat dilakukan.
"Kami bersama Satpol PP Cianjur menggencarkan pemeriksaan perkantoran dan pertokoan yang wajib memiliki jalur evakuasi dan APAR sebagai upaya antisipasi jatuhnya korban jiwa ketika terjadi kebakaran seperti yang menimpa toko material beberapa waktu lalu," katanya.
Hendra menambahkan terkait mobil pemadam kebakaran yang dimiliki pihaknya saat ini sudah cukup, meski beberapa unit dinilai sudah tua, namun dinilai masih mumpuni untuk penanganan kebakaran di wilayah kota dan utara Cianjur.
"Kalau berdasarkan standar Permendagri memang belum ideal, namun kami merasa cukup karena meski tua masih bisa diperbaiki ketika mengalami kendala. Kecuali untuk posko kami berencana menambah karena idealnya satu pos melayani radius 7,5 kilometer," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Kepala Bidang Damkar Cianjur Hendra Wira Raharja di Cianjur, Selasa, mengatakan dari delapan peristiwa kebakaran yang terjadi menyebabkan tiga orang korban meninggal dunia di lokasi kebakaran toko material dan empat orang mengalami luka bakar ringan di lokasi lainnya.
"Sebagian besar kebakaran karena arus pendek listrik seperti yang menimpa delapan kios di Jalan Raya Bandung-Cianjur, Sabtu (20/1) dan empat kejadian di selatan menimpa rumah warga, sedangkan yang di toko material dari pengelasan, serta akibat membakar sampah sembarangan," katanya.
Seiring tingginya laporan kebakaran yang terjadi sepanjang bulan Januari, pihaknya melakukan sejumlah langkah antisipasi dengan memberikan sosialisasi ke sekolah, perkantoran, pertokoan dan perkampungan warga terkait penanganan cepat ketika terjadi kebakaran.
Bahkan dalam sosialisasi pihaknya meminta warga atau pemilik bangunan untuk rutin mengontrol sambungan kabel listrik di dalam dan di bagian atas rumah serta mematikan aliran listrik saat meninggalkan rumah serta mematikan alat elektronik dari sambungan listrik.
"Kegiatan sosialisasi rutin dilakukan terutama di kawasan padat penduduk, termasuk langkah pemadaman cepat ketika terjadi kebakaran, serta upaya pencegahan dengan rutin memeriksa instalasi listrik di bagian atas rumah," katanya.
Sedangkan terkait masih banyak perkantoran dan pertokoan yang tidak memiliki jalur evakuasi dan alat pemadam api ringan (APAR) pihaknya memberikan surat peringatan agar segera dipenuhi sebagai upaya antisipasi terjadinya kebakaran dan penanganan cepat yang dapat dilakukan.
"Kami bersama Satpol PP Cianjur menggencarkan pemeriksaan perkantoran dan pertokoan yang wajib memiliki jalur evakuasi dan APAR sebagai upaya antisipasi jatuhnya korban jiwa ketika terjadi kebakaran seperti yang menimpa toko material beberapa waktu lalu," katanya.
Hendra menambahkan terkait mobil pemadam kebakaran yang dimiliki pihaknya saat ini sudah cukup, meski beberapa unit dinilai sudah tua, namun dinilai masih mumpuni untuk penanganan kebakaran di wilayah kota dan utara Cianjur.
"Kalau berdasarkan standar Permendagri memang belum ideal, namun kami merasa cukup karena meski tua masih bisa diperbaiki ketika mengalami kendala. Kecuali untuk posko kami berencana menambah karena idealnya satu pos melayani radius 7,5 kilometer," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024