Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Garut, Jawa Barat, menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilihan Umum 2024 di tempat pemungutan suara untuk memberikan gambaran nyata kepada petugas TPS dan masyarakat umum agar pemilu berjalan lancar.
"Dari simulasi ini kita bisa mengukur kaitan kendala-kendala, kondisi-kondisi yang mungkin terjadi nanti pada tanggal 14 (Februari). Jadi, sejak dini kita melakukan mitigasi terkait kondisi yang kemungkinan terjadi," kata Koordinator Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kabupaten Garut Dian Hasanudin di Garut, Sabtu.
Ia menuturkan simulasi pemilu dilaksanakan di TPS 24 Desa Jati, Kecamatan Tarogong Kaler. Simulasi melibatkan panitia pemungutan kecamatan dan desa, petugas TPS, dan masyarakat setempat.
Dian menyampaikan simulasi itu diselenggarakan sama layaknya saat dilaksanakan pemungutan suara sesuai tahapannya, mulai dari pemeriksaan warga yang akan menyalurkan hak suaranya sampai putusan hasil perolehan suara.
Surat suara dalam simulasi itu juga disiapkan lembaran kertasnya dengan gambar siluet, yakni sebanyak lima jenis surat suara untuk pemilihan presiden-wakil presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten.
Dia menyampaikan simulasi itu tidak hanya mengetahui berbagai kendala yang muncul di lapangan, tetapi sekaligus menyosialisasikan ke masyarakat terkait adanya pemilu.
"Sejauh ini kendala-kendala yang kita lihat dan hadapi mungkin tadi, misalkan, ada pemilih yang lupa membawa kartu identitas, lupa membawa undangan sehingga KPPS mengarahkan mereka untuk pulang lagi ke rumah," katanya.
KPU Garut juga melakukan simulasi untuk pemilih dari kalangan disabilitas dengan menyiapkan jalur khusus dan peralatan khusus yang sudah disiapkan petugas di TPS.
Selain itu, dilakukan juga simulasi kesiapan petugas keamanan di TPS maupun petugas kesehatan yang siap melakukan penanganan cepat apabila ada petugas penyelenggara pemilu di TPS yang membutuhkan penanganan kesehatan.
"Ketika terjadi kejadian, puskesmas bisa sigap datang ke TPS untuk mengantisipasi permasalahan yang mungkin terjadi di lapangan," katanya.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Garut Usep Basuki Eko menambahkan pihaknya sudah siap membantu pengamanan selama pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS.
Satpol PP Garut akan menerjunkan tim patroli dan petugas Linmas untuk siaga memberikan pelayanan pengamanan di TPS.
"Dengan simulasi sekarang akan terbaca apa kekurangannya, apa yang diperlukan nanti pada tanggal 14 Februari, tentu saja nanti tanggal 14 Februari akan lebih sempurna," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Dari simulasi ini kita bisa mengukur kaitan kendala-kendala, kondisi-kondisi yang mungkin terjadi nanti pada tanggal 14 (Februari). Jadi, sejak dini kita melakukan mitigasi terkait kondisi yang kemungkinan terjadi," kata Koordinator Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kabupaten Garut Dian Hasanudin di Garut, Sabtu.
Ia menuturkan simulasi pemilu dilaksanakan di TPS 24 Desa Jati, Kecamatan Tarogong Kaler. Simulasi melibatkan panitia pemungutan kecamatan dan desa, petugas TPS, dan masyarakat setempat.
Dian menyampaikan simulasi itu diselenggarakan sama layaknya saat dilaksanakan pemungutan suara sesuai tahapannya, mulai dari pemeriksaan warga yang akan menyalurkan hak suaranya sampai putusan hasil perolehan suara.
Surat suara dalam simulasi itu juga disiapkan lembaran kertasnya dengan gambar siluet, yakni sebanyak lima jenis surat suara untuk pemilihan presiden-wakil presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten.
Dia menyampaikan simulasi itu tidak hanya mengetahui berbagai kendala yang muncul di lapangan, tetapi sekaligus menyosialisasikan ke masyarakat terkait adanya pemilu.
"Sejauh ini kendala-kendala yang kita lihat dan hadapi mungkin tadi, misalkan, ada pemilih yang lupa membawa kartu identitas, lupa membawa undangan sehingga KPPS mengarahkan mereka untuk pulang lagi ke rumah," katanya.
KPU Garut juga melakukan simulasi untuk pemilih dari kalangan disabilitas dengan menyiapkan jalur khusus dan peralatan khusus yang sudah disiapkan petugas di TPS.
Selain itu, dilakukan juga simulasi kesiapan petugas keamanan di TPS maupun petugas kesehatan yang siap melakukan penanganan cepat apabila ada petugas penyelenggara pemilu di TPS yang membutuhkan penanganan kesehatan.
"Ketika terjadi kejadian, puskesmas bisa sigap datang ke TPS untuk mengantisipasi permasalahan yang mungkin terjadi di lapangan," katanya.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Garut Usep Basuki Eko menambahkan pihaknya sudah siap membantu pengamanan selama pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS.
Satpol PP Garut akan menerjunkan tim patroli dan petugas Linmas untuk siaga memberikan pelayanan pengamanan di TPS.
"Dengan simulasi sekarang akan terbaca apa kekurangannya, apa yang diperlukan nanti pada tanggal 14 Februari, tentu saja nanti tanggal 14 Februari akan lebih sempurna," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024