Dinas Pertanian Kota Semarang menyebutkan bahwa anjing-anjing selundupan yang saat ini dirawat di selter penampungan sementara yang mati bertambah menjadi 20 ekor.

"Sampai hari ini, ada 20 anjing yang sudah mati. Termasuk yang sudah mati saat datang," kata Kepala Distan Kota Semarang Hernowo Budi Luhur di Semarang, Selasa.

Ia menjelaskan bahwa penyebab kematian anjing tersebut kebanyakan karena penyakit bawaan dan kondisi yang lemah akibat luka bekas jeratan yang dalam.

Ratusan anjing tanpa dokumen resmi dari Subang, Jawa Barat, yang diduga akan diselundupkan ke Sragen, Jawa Tengah, digagalkan oleh Polrestabes Semarang saat truk pengangkut melintas di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Sabtu (6/1) malam.

Dari truk pengangkut anjing itu, ditemukan 226 anjing dari berbagai jenis, dan 12 anjing di antaranya dalam kondisi mati yang diduga akan dikirim ke Sragen untuk dijagal atau untuk dikonsumsi.

Seluruh anjing yang mati, kata dia, termasuk yang sudah mati saat diamankan maupun mati saat berada di selter telah dikirimkan sampelnya ke Balai Besar Veteriner, Wates, Yogyakarta.

"Hasil otopsi yang dulu, dari 12 yang mati itu ada satu ekor yang indikasinya positif rabies sebagaimana sudah disampaikan. Namun, yang lain sampai kemarin belum ditemukan," katanya.

Sebagai langkah antisipasi, kata dia, seluruh relawan dan dokter hewan yang merawat anjing-anjing itu di selter penampungan sementara sudah menjalani vaksinasi rabies.
Sedangkan untuk hewan, kata dia, vaksinasi rabies belum bisa dilakukan menunggu masa karantina selama 14 hari untuk melihat perkembangan kondisi kesehatan anjing-anjing tersebut.

Untuk penanganan hewan itu lebih lanjut, diakui Hernowo, melibatkan seluruh pihak terkait, mulai provinsi hingga pusat, termasuk kepolisian karena saat ini masih berstatus barang bukti.

"Nanti, dengan provinsi dan pusat, POV-nya (Pejabat Otoritas Veteriner) mesti turun tangan semua. Karena hewan ini berasal dari wilayah yang tidak diketahui belum bebas rabies," katanya.

Sempat ada rencana mengirimkan anjing-anjing itu ke Bogor, Jabar, di tempat yang direkomendasi relawan, tetapi Hernowo mengaku tidak mudah karena lalu lintas peredaran hewan dan belum tentu juga pemerintah daerah setempat menerima.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Distan Semarang: Anjing selundupan mati bertambah jadi 20 ekor

Pewarta: Zuhdiar Laeis

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024