Antarajawabarat.com,26/5 - Pengembangan sumber daya manusia (SDM) bidang pariwisata menghadapi tantangan global yang memerlukan solusi agar kemampuan mereka dapat menembus batas negara, wilayah dan benua, kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kabudayaan (Disparbud) Jawa Barat Nunung Sobari.

"Kecenderungan kepariwisataan dunia dewasa ini menghendaki penanganan pariwisata oleh tenaga-tenaga profesional, berstandar dan bersertifikat internasional," kata Nunung Sobari di Bandung, Minggu.

Ia menyebutkan, hal itu akan menjamin terpenuhinya tuntutan kebutuhan standar pelayanan bagi para wisatawan serta mencegah tuntutan wisatawan karena tidak terpenuhinya standar pelayanan pemberi jasa pariwisata sebagaimana dipersyaratkan.

Fenomena itu, kata dia, bukan hanya dituntut di Indonesia saja, melainkan berlaku bagi semua destinasi pariwisata di dunia. Dengan ditandatanganinya MRA (Mutual Recognition Arrangement) antarnegara anggota ASEAN, menuntut upaya sertifikasi standar pelayanan yang dapat diterima (accepteble) bagi sesama anggota ASEAN.

"Pariwisata merupakan industri jasa yang pada umumnya melibatkan manusia sebagai faktor penggeraknya, maka peran SDM merupakan faktor kunci dan strategis," katanya.

Ia meyebutkan sektor pariwisata sepenuhnya tergantung kepada manusia yang membuat industri tersebut berlangsung. Kualitas atau kompetensi manusia melayani para wisatawan sebagai konsumen dalam industri ini, sangat menentukan kepuasan wisatawan serta keberhasilan suatu daerah tujuan wisata dibandingkan dengan yang lainnya.

"Dalam pengembangan kepariwisataan, masalah penyediaan, pembinaan, pelatihan serta sertifikasi kompetensi SDM perlu mendapat perhatian utama," katanya.

Upaya peningkatan pengetahuan dan kemampuan pelaksanaan (kompetensi) bidang kepariwisataan dengan standar dan kualifikasi yang mendapat pengakuan internasional sudah saatnya direncanakan dan ditingkatkan.

Tidak hanya hanya bagi para pelaku (operator), yakni pimpinan dan staff perusahaan pariwisata, seperti hotel, kawasan wisata, atraksi wisata dan sebagainya, tapi juga bagi pemangku kewenangan pengaturan (regulator), yakni pimpinan dan pelaksana kebijakan pariwisata di instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah.

"Dengan memiliki sumber daya manusia yang berkualifikasi internasional, manajemen pariwisata Indonesia tidak akan dianggap remeh oleh negara lain, bahkan tidak mustahil tenaga-tenaga kita bisa diterima bekerja di luar negeri," katanya.

Menurut dia, SDM sektor kepariwisataan sebagai motor penggerak kelangsungan industri merupakan pelaku utama yang menciptakan produk inti pariwisata serta salah satu faktor penentu daya saing industri.***3***
Syarif A

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014