Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat meresmikan Jalan Ibrahim Adjie yang menghubungkan jalan provinsi Bandung - Garut dengan jalan Samarang - Garut untuk memudahkan akses arus kendaraan wisatawan menuju sejumlah tempat wisata di Garut.
"Dengan diresmikannya Jalan Letjen Ibrahim Adjie ini kami berharap jalan ini berfungsi sebagai jalan alternatif untuk mengurangi beban lalu lintas ke kota Garut, dan juga sekaligus sebagai jalan menuju beberapa destinasi wisata," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut, Luna Aviantrini saat acara peresmian Jalan Letjen Ibrahim Adjie di Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Kamis.
Baca juga: Wisata pendakian gunung di Garut dibuka kembali
Ia menuturkan pembangunan jalan alternatif itu berlangsung cukup lama sejak tahun 2016 yang menghubungkan Jalan Raya Bandung-Garut tepatnya kawasan Sigobing dengan Jalan Raya Samarang.
Jalan tersebut memiliki panjang 6 km, dan lebar 14 meter dengan memiliki empat lajur dan median jalan 2 meter dengan besaran anggaran yang dialokasikan sebesar Rp150 miliar.
"Pembangunan jalan ini sampai dengan selesai membutuhkan biaya lebih kurang Rp150 miliar," katanya.
Ia berharap jalan yang dapat menjadi akses menuju destinasi wisata itu bisa mendongkrak kunjungan wisatawan ke Kabupaten Garut yang akhirnya nanti bisa memberikan manfaat menumbuhkan ekonomi yang akhirnya masyarakat lebih sejahtera.
"Dapat mendorong lebih banyak wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Garut, dan lebih jauh bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Garut, khususnya yang berada di sekitar destinasi wisata," katanya.
Bupati Garut Rudy Gunawan yang hadir untuk meresmikan jalan tersebut menyampaikan bersyukur bisa menuntaskan jalan tersebut yang dinilai akan memiliki nilai sejarah di masa akan datang.
"Bahwa kita yang merupakan bagian dari sejarah panjang Kabupaten Garut, kita telah melakukan pembuatan jalan untuk memperingan akses masyarakat menuju Kabupaten Garut," kata Rudy.
Ia menyampaikan pembangunan Jalan Letjen Ibrahim Adjie tidak berlangsung mudah, melainkan membutuhkan proses cukup panjang, apalagi di salah satu titik jalan berada di kawasan kaki Gunung Guntur.
Bupati menetapkan jalan baru itu diberi nama Jalan Letjen Ibrahim Adjie sebagai bentuk penghormatan untuk Panglima Kodam III Siliwangi Tahun 1960-1966 kelahiran Kabupaten Garut.
"Garut atau khususnya Wanaraja, khususnya Cinunuk adalah tempat kelahiran beliau," katanya.
Baca juga: Wisata Air Panas Darajat Garut diserbu wisatawan saat libur Natal
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Dengan diresmikannya Jalan Letjen Ibrahim Adjie ini kami berharap jalan ini berfungsi sebagai jalan alternatif untuk mengurangi beban lalu lintas ke kota Garut, dan juga sekaligus sebagai jalan menuju beberapa destinasi wisata," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut, Luna Aviantrini saat acara peresmian Jalan Letjen Ibrahim Adjie di Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Kamis.
Baca juga: Wisata pendakian gunung di Garut dibuka kembali
Ia menuturkan pembangunan jalan alternatif itu berlangsung cukup lama sejak tahun 2016 yang menghubungkan Jalan Raya Bandung-Garut tepatnya kawasan Sigobing dengan Jalan Raya Samarang.
Jalan tersebut memiliki panjang 6 km, dan lebar 14 meter dengan memiliki empat lajur dan median jalan 2 meter dengan besaran anggaran yang dialokasikan sebesar Rp150 miliar.
"Pembangunan jalan ini sampai dengan selesai membutuhkan biaya lebih kurang Rp150 miliar," katanya.
Ia berharap jalan yang dapat menjadi akses menuju destinasi wisata itu bisa mendongkrak kunjungan wisatawan ke Kabupaten Garut yang akhirnya nanti bisa memberikan manfaat menumbuhkan ekonomi yang akhirnya masyarakat lebih sejahtera.
"Dapat mendorong lebih banyak wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Garut, dan lebih jauh bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Garut, khususnya yang berada di sekitar destinasi wisata," katanya.
Bupati Garut Rudy Gunawan yang hadir untuk meresmikan jalan tersebut menyampaikan bersyukur bisa menuntaskan jalan tersebut yang dinilai akan memiliki nilai sejarah di masa akan datang.
"Bahwa kita yang merupakan bagian dari sejarah panjang Kabupaten Garut, kita telah melakukan pembuatan jalan untuk memperingan akses masyarakat menuju Kabupaten Garut," kata Rudy.
Ia menyampaikan pembangunan Jalan Letjen Ibrahim Adjie tidak berlangsung mudah, melainkan membutuhkan proses cukup panjang, apalagi di salah satu titik jalan berada di kawasan kaki Gunung Guntur.
Bupati menetapkan jalan baru itu diberi nama Jalan Letjen Ibrahim Adjie sebagai bentuk penghormatan untuk Panglima Kodam III Siliwangi Tahun 1960-1966 kelahiran Kabupaten Garut.
"Garut atau khususnya Wanaraja, khususnya Cinunuk adalah tempat kelahiran beliau," katanya.
Baca juga: Wisata Air Panas Darajat Garut diserbu wisatawan saat libur Natal
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023