Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Wahyu Agung Nugroho mengatakan stabilitas sistem keuangan di Indonesia masih tetap terjaga didukung oleh likuiditas perbankan yang memadai.
"Alat likuidnya juga sangat kuat karena Bank Indonesia punya intensi untuk menjaga likuiditas di perbankan itu ample (memadai) sehingga mereka bisa melakukan ekspansi yang kreditnya," kata Wahyu dalam CORE Indonesia Outlook 2024: Konsolidasi Ekonomi di Tahun Politik di Jakarta, Selasa.
Pada Oktober 2023, rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) tetap terjaga tinggi, yakni sebesar 26,36 persen. Kemudian, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) tercatat pada level yang tinggi sebesar 27,33 persen pada September 2023.
Hasil stress-test Bank Indonesia juga menunjukkan ketahanan perbankan yang tetap kuat dalam menghadapi tekanan global.
Likuiditas perbankan yang tetap memadai juga didukung oleh implementasi Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) yang efektif berlaku sejak 1 Oktober 2023, dengan besaran total insentif likuiditas mencapai Rp138 triliun per November 2023.
Bank Indonesia terus meningkatkan efektivitas implementasi insentif likuiditas KLM untuk mendorong penyaluran kredit atau pembiayaan perbankan kepada sektor-sektor prioritas dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Prospek pertumbuhan kredit pada 2023 diperkirakan tetap di kisaran 9 hingga 11 persen, dan meningkat pada 2024.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI: Stabilitas sistem keuangan terjaga didukung likuiditas perbankan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Alat likuidnya juga sangat kuat karena Bank Indonesia punya intensi untuk menjaga likuiditas di perbankan itu ample (memadai) sehingga mereka bisa melakukan ekspansi yang kreditnya," kata Wahyu dalam CORE Indonesia Outlook 2024: Konsolidasi Ekonomi di Tahun Politik di Jakarta, Selasa.
Pada Oktober 2023, rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) tetap terjaga tinggi, yakni sebesar 26,36 persen. Kemudian, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) tercatat pada level yang tinggi sebesar 27,33 persen pada September 2023.
Hasil stress-test Bank Indonesia juga menunjukkan ketahanan perbankan yang tetap kuat dalam menghadapi tekanan global.
Likuiditas perbankan yang tetap memadai juga didukung oleh implementasi Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) yang efektif berlaku sejak 1 Oktober 2023, dengan besaran total insentif likuiditas mencapai Rp138 triliun per November 2023.
Bank Indonesia terus meningkatkan efektivitas implementasi insentif likuiditas KLM untuk mendorong penyaluran kredit atau pembiayaan perbankan kepada sektor-sektor prioritas dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Prospek pertumbuhan kredit pada 2023 diperkirakan tetap di kisaran 9 hingga 11 persen, dan meningkat pada 2024.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI: Stabilitas sistem keuangan terjaga didukung likuiditas perbankan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023