Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggandeng tokoh agama dan pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) di kota itu untuk bersama-sama dalam mengatasi penanganan darurat sampah di kota itu.
“Kami harapkan ada kolaborasi diantaranya dari kelompok-kelompok kegiatan keagamaan untuk sama-sama berkomitmen dengan pemerintah bagaimana menyelesaikan sampah di Kota Bandung pada masa darurat,” kata Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna di Bandung, Minggu.
Ema mengatakan kolaborasi ini tentunya akan memaksimalkan penanganan sampah di Kota Bandung secara bertahap dengan melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mensosialisasikan untuk bersama-sama mengolah sampah mulai dari sumbernya.
“Bahwa MUI menjadi pelopor untuk mengkoordinasikan untuk para pelaku kegiatan di tempat-tempat ibadah, karena di Kota Bandung sendiri memiliki ribuan masjid,” katanya.
Menurut dia, dengan sosialisasi seperti ini, ilmu juga konsep yang diberikan oleh pegiat lingkungan mampu diterapkan di setiap tempat ibadah khsususnya masjid.
“Artinya nanti pemuka agama di masjid-masjid itu mendapat sosialisasi untuk penanganan sampah karena mereka kan punya jamah masing-masing,” kata dia.
Dia berharap dengan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah kota untuk bisa menyelesaikan sampah dari sumbernya, dapat mengakhiri masa darurat sampah Kota Bandung pada akhir tahun nanti.
“Perjalanan ini masih panjang, tapi kami punya keyakinan bahwa kalau kita sudah bekerja kolaborasi seperti ini kita akan secepatnya keluar dari masa kedaruratan,” kata Ema.
Selain itu, dia menyebut saat ini volume sampah harian ke tempat pemrosesan akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat terus menurun dari 1.300 ton per hari menjadi rata-rata 900 ton per hari berkat kerja sama dari seluruh unsur wilayah.
Dari sekitar 400 ton yang tidak dibuang ke TPA, sekitar 100 ton sampah selesai di kluster masyarakat.
"Artinya kinerja berbasis kluster tempat ibadah, pendidikan, hotel, cafe, resto, dan kantor itu berjalan. Artinya paradigma yang biasa sampah itu dibuang, nanti bergeser sampah itu untuk dikelola," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023