Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan rupiah pada awal perdagangan Jumat menguat dipicu oleh data klaim awal tunjangan pengangguran Amerika Serikat (AS) yang meningkat.

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi naik tujuh poin atau 0,05 persen menjadi Rp15.508 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.515 per dolar AS.

"Jumlah warga AS yang mengajukan tunjangan pengangguran naik sebanyak 1.000 menjadi 220.000 pada minggu yang berakhir 2 Desember 2023, sedikit di bawah harapan pasar sebesar 222.000," kata Josua kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

Ia menuturkan data tersebut merupakan pembacaan tertinggi kedua sejak September 2023, melanjutkan tren perlambatan pasar tenaga kerja AS dari awal tahun, meskipun tetap kuat secara historis.

Imbal hasil obligasi AS turun setelah laporan tersebut dengan imbal hasil tenor 2 tahun di 4,6 persen, sementara imbal hasil obligasi tenor 5 tahun dan 10 tahun mencapai 4,12 persen.

Indeks dolar yang mengukur nilai dolar terhadap enam mata uang utama lainnya melemah 0,59 persen menjadi 103,5443.

Selain itu, para pengusaha AS mengumumkan rencana untuk mengurangi 45.510 pekerjaan pada November 2023, meningkat dari 36.836 pada Oktober 2023.

Investor menganalisis data terkini dan menantikan laporan pasar tenaga kerja yang krusial pada Jumat.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah menguat dipicu peningkatan klaim tunjangan pengangguran AS

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023