Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat menggelar kegiatan pelatihan untuk memperkuat kemampuan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dalam membantu pemerintah menanggulangi masyarakat yang terdampak bencana alam, apalagi saat ini sudah mulai memasuki musim hujan yang berpotensi tinggi terjadinya bencana longsor maupun banjir.

"Ini adalah penting, kita menyiapkan tenaga-tenaga Tagana profesional ketika kita menghadapi bencana," kata Bupati Garut Rudy Gunawan saat acara Pendidikan dan Latihan Dasar Tagana Kabupaten Garut di Perkemahan Cibeureum, Kecamatan Samarang, Garut, Jumat.

Baca juga: Polres Garut petakan jalur rawan bencana alam jelang libur akhir tahun

Ia menuturkan Kabupaten Garut merupakan daerah yang memiliki potensi bencana alam cukup besar dengan berbagai jenis ancamannya yakni banjir, longsor, gempa bumi, gunung api, dan tsunami.

Potensi ancaman bencana di Garut itu, kata dia, tentu pemerintah maupun lembaga lainnya, juga masyarakat harus melakukan persiapan, salah satunya menyiapkan tenaga profesional untuk menanggulangi bencana alam.

"Tentu sebagai tenaga profesional perlu dilakukan pelatihan-pelatihan. Bencana di Garut sering terjadi, ancamannya lengkap, kita punya gunung berapi, laut dengan ancaman tsunami," katanya.

Ia berharap keberadaan Tagana di Garut yang nanti menjadi garda terdepan bersama unsur dari instansi lainnya untuk menanggulangi dan membantu masyarakat yang daerahnya terdampak bencana alam.

Masalah kebencanaan di Garut itu, lanjut dia, yang penting memiliki pengetahuan dalam setiap mengatasi bencana alam, dan mengedukasi masyarakat agar tidak panik ketika terjadi bencana.
"Masalah kebencanaan di Garut yang penting kita punya pengetahuan dalam mengatasi dan menyelesaikan persoalan yang dihadapi mereka yang terkena bencana," kata Bupati.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Garut Aji Sukarmaji menambahkan, ada 65 anggota Tagana, termasuk yang saat ini calon Tagana yang sedang mengikuti pendidikan dan latihan dasar berjumlah 17 orang.

Baca juga: BPBD Garut raih penghargaan tata kelola gudang logistik dan peralatan bencana

Ia menyampaikan pelatihan berlangsung selama tujuh hari atau sampai 26 November 2023 dengan materi pembahasan seperti penanggulangan bencana, dapur umum, evakuasi, dan kegiatan khusus dalam penanganan masalah sosial.

"Pelatihan dasar Tagana penanggulangan bencana, dapur umum, dan evakuasi, serta latihan dasar tentang kegiatan-kegiatan khususnya dalam penanganan masalah sosial di masyarakat," katanya. 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023