Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mendeklarasikan anti kekerasan di lingkungan satuan pendidikan melalui penandatanganan komitmen bersama dalam rangka mewujudkan sekolah yang aman dan nyaman bagi peserta didik, tenaga pendidik, serta segenap warga pendidikan.

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan, rentetan kejadian kekerasan di lingkungan sekolah menjadi alarm keras bagi dunia pendidikan hingga menyita perhatian publik, terlebih beragam peristiwa itu berpengaruh buruk bagi mental dan psikologis anak.

"Ada tantangan di hadapan kita, menyeruak kasus-kasus kekerasan dan perundungan di sekolah maupun luar. Pak Mendikbud saat rapat koordinasi memaparkan satu data angka bahwa anak-anak berpotensi sebagai korban perundungan, ini angka yang tidak sedikit maka kita gencarkan dan stop aksi kekerasan," katanya di Stadion Wibawa Mukti Cikarang, Jumat.

Penandatanganan deklarasi dipimpin Dani Ramdan diikuti Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi, Unsur Forkopimda, Dinas Pendidikan, perangkat daerah terkait, serta kepala sekolah dan guru se-Kabupaten Bekasi yang tergabung dalam Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Kabupaten Bekasi.

Deklarasi anti kekerasan pada satuan pendidikan se-Kabupaten Bekasi, Jawa Barat di Stadion Wibawa Mukti Cikarang, Jumat. (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).

Dani menyatakan, deklarasi ini sebagai langkah preventif mengatasi kekerasan di satuan pendidikan sebagaimana tindak lanjut rapat koordinasi nasional perihal kejadian dimaksud. Kemendikbudristek dalam kesempatan itu menyebutkan tidak kurang dari 30 persen pelajar berpotensi menjadi korban perundungan hingga kekerasan.

Berdasarkan Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023, ada beberapa jenis kekerasan yang kerap terjadi di satuan pendidikan yakni kekerasan fisik, kekerasan psikis, perundungan, kekerasan seksual, diskriminasi dan intoleransi, kebijakan yang mengandung unsur kekerasan, serta bentuk kekerasan lain.

Menurut dia sudah menjadi kewajiban pemerintah daerah untuk memastikan anak-anak di sekolah bebas dari perundungan mengingat beragam dampak korban mulai dari kondisi tertekan yang menyebabkan pembelajaran tidak berjalan optimal, tidak ada ruang kenyamanan, hingga penurunan daya serap.

 

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023