Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jabar, merampungkan pembangunan jembatan darurat yang menghubungkan dua kecamatan sebagai pengganti jembatan yang ambruk pada musim hujan Maret 2023 lalu.
"Alhamdulillah, pembangunannya rampung. Jembatan darurat ini menghubungkan antara Desa Bungursari (Kecamatan Bungursari) dengan Desa Cikumpay (Kecamatan Campaka)," kata Penjabat Bupati Purwakarta, Benni Irwan, di Purwakarta, Rabu.
Ia mengatakan, proses pembangunan jembatan darurat berlangsung selama sekitar delapan bulan.
Dengan rampungnya jembatan darurat tersebut, katanya, kini masyarakat Desa Bungursari, Kecamatan Bungursari dan Desa Cikumpay, Kecamatan Campaka sudah bisa memanfaatkannya.
"Tapi karena statusnya darurat, maka jembatan itu hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua," kata Benni.
Diharapkan jembatan yang memiliki panjang sekitar 48 meter dan lebar 2 meter itu bisa memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat. Luas dan panjang jembatan darurat itu beda dengan yang asli.
Pada awalnya, jembatan penghubung antardesa di Kecamatan Bungursari dan Kecamatan Campaka itu dibangun sekitar 23 tahun lalu, yakni pada tahun 2000. Jembatan ini memiliki panjang sekitar 50 meter dan lebar 3 meter.
Namun pada Maret 2023, jembatan tersebut ambruk akibat intensitas hujan tinggi, saat itu.
Selanjutnya, untuk mendukung mobilisasi masyarakat, Pemkab Purwakarta membangun jembatan darurat, dengan alokasi anggaran sekitar Rp1,6 miliar.
Untuk pembangunan jembatan permanen, baru akan dilaksanakan pada tahun depan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Alhamdulillah, pembangunannya rampung. Jembatan darurat ini menghubungkan antara Desa Bungursari (Kecamatan Bungursari) dengan Desa Cikumpay (Kecamatan Campaka)," kata Penjabat Bupati Purwakarta, Benni Irwan, di Purwakarta, Rabu.
Ia mengatakan, proses pembangunan jembatan darurat berlangsung selama sekitar delapan bulan.
Dengan rampungnya jembatan darurat tersebut, katanya, kini masyarakat Desa Bungursari, Kecamatan Bungursari dan Desa Cikumpay, Kecamatan Campaka sudah bisa memanfaatkannya.
"Tapi karena statusnya darurat, maka jembatan itu hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua," kata Benni.
Diharapkan jembatan yang memiliki panjang sekitar 48 meter dan lebar 2 meter itu bisa memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat. Luas dan panjang jembatan darurat itu beda dengan yang asli.
Pada awalnya, jembatan penghubung antardesa di Kecamatan Bungursari dan Kecamatan Campaka itu dibangun sekitar 23 tahun lalu, yakni pada tahun 2000. Jembatan ini memiliki panjang sekitar 50 meter dan lebar 3 meter.
Namun pada Maret 2023, jembatan tersebut ambruk akibat intensitas hujan tinggi, saat itu.
Selanjutnya, untuk mendukung mobilisasi masyarakat, Pemkab Purwakarta membangun jembatan darurat, dengan alokasi anggaran sekitar Rp1,6 miliar.
Untuk pembangunan jembatan permanen, baru akan dilaksanakan pada tahun depan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023