Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskuperdagin) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menggelar pasar murah di setiap kecamatan untuk menekan kenaikan harga kebutuhan pangan terutama cabai yang melambung hingga Rp100 ribu per kilogram.
Kepala Diskuperdagin Cianjur, Komarudin di Cianjur Kamis, mengatakan kegiatan pasar murah kebutuhan pangan digelar setiap pekan di setiap kecamatan dengan melibatkan pemasok dan petani sayur mayur terutama cabai lokal di Cianjur.
Baca juga: Pemkab Cianjur gelar pasar pangan murah
"Pasar murah yang digelar di setiap kecamatan akan terus digelar guna menekan kenaikan harga kebutuhan pokok dan pangan di pasar, seperti yang digelar di Kecamatan Pacet, disediakan sekitar 200 kilogram cabai, 1 ton beras, dan ratusan kilogram minyak goreng," katanya.
Kegiatan pasar murah tersebut, ungkap Komarudin, akan terus digelar guna menormalkan kembali harga kebutuhan pangan di pasaran karena minim-nya stok ditingkat pemasok dan petani seiring cuaca ekstrem selama beberapa bulan terakhir.
"Kami memperkirakan harga akan kembali normal beberapa pekan ke depan seiring tingginya curah hujan di seluruh wilayah di Indonesia, termasuk di Cianjur. Kegiatan pasar murah ini, berkoordinasi dengan Bulog Cianjur dan pemasok berbagai kebutuhan pangan," katanya.
Sementara masih tingginya harga cabai di pasar tradisional di Cianjur membuat angka penjualan terus menurun setiap harinya pedagang hanya bisa menjual 5 sampai 10 kilogram, sedangkan penjualan cabai kering yang harganya relatif stabil mengalami peningkatan.
Pedagang cabai di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, Suherli (22) mengatakan harga normal cabai keriting Rp25 ribu per kilogram menjadi Rp70 ribu per kilogram, cabai tanjung dari Rp40 ribu menjadi Rp65 ribu per kilogram, cabai rawit merah dari Rp50 ribu menjadi Rp85 ribu per kilogram.
"Kenaikan harga membuat tingkat penjualan menurun, dari semula pembeli membeli 1 kilogram cabai rawit merah turun menjadi setengah kilogram, setiap hari bisa menjual 10 kilogram cabai sudah bagus," katanya.
Seiring melambung-nya harga cabai di pasaran membuat pembeli beralih ke cabai kering yang harganya masih stabil untuk cabai merah kering Rp100 ribu per kilogram dan cabai rawit kering Rp75 ribu per kilogram dengan rasa pedas yang lebih.
"Khusus untuk pembeli yang memiliki usaha warung dan rumah makan lebih memilih cabai segar dan cabai kering untuk campuran bumbu dan sambal. Karena pakai cabai kering pedasnya bisa dua kali lipat dari cabai segar, sehingga banyak yang mulai menggunakan cabai kering," katanya.
Baca juga: Cianjur gelar pasar murah dan operasi pasar beras tekan kenaikan harga
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Kepala Diskuperdagin Cianjur, Komarudin di Cianjur Kamis, mengatakan kegiatan pasar murah kebutuhan pangan digelar setiap pekan di setiap kecamatan dengan melibatkan pemasok dan petani sayur mayur terutama cabai lokal di Cianjur.
Baca juga: Pemkab Cianjur gelar pasar pangan murah
"Pasar murah yang digelar di setiap kecamatan akan terus digelar guna menekan kenaikan harga kebutuhan pokok dan pangan di pasar, seperti yang digelar di Kecamatan Pacet, disediakan sekitar 200 kilogram cabai, 1 ton beras, dan ratusan kilogram minyak goreng," katanya.
Kegiatan pasar murah tersebut, ungkap Komarudin, akan terus digelar guna menormalkan kembali harga kebutuhan pangan di pasaran karena minim-nya stok ditingkat pemasok dan petani seiring cuaca ekstrem selama beberapa bulan terakhir.
"Kami memperkirakan harga akan kembali normal beberapa pekan ke depan seiring tingginya curah hujan di seluruh wilayah di Indonesia, termasuk di Cianjur. Kegiatan pasar murah ini, berkoordinasi dengan Bulog Cianjur dan pemasok berbagai kebutuhan pangan," katanya.
Sementara masih tingginya harga cabai di pasar tradisional di Cianjur membuat angka penjualan terus menurun setiap harinya pedagang hanya bisa menjual 5 sampai 10 kilogram, sedangkan penjualan cabai kering yang harganya relatif stabil mengalami peningkatan.
Pedagang cabai di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, Suherli (22) mengatakan harga normal cabai keriting Rp25 ribu per kilogram menjadi Rp70 ribu per kilogram, cabai tanjung dari Rp40 ribu menjadi Rp65 ribu per kilogram, cabai rawit merah dari Rp50 ribu menjadi Rp85 ribu per kilogram.
"Kenaikan harga membuat tingkat penjualan menurun, dari semula pembeli membeli 1 kilogram cabai rawit merah turun menjadi setengah kilogram, setiap hari bisa menjual 10 kilogram cabai sudah bagus," katanya.
Seiring melambung-nya harga cabai di pasaran membuat pembeli beralih ke cabai kering yang harganya masih stabil untuk cabai merah kering Rp100 ribu per kilogram dan cabai rawit kering Rp75 ribu per kilogram dengan rasa pedas yang lebih.
"Khusus untuk pembeli yang memiliki usaha warung dan rumah makan lebih memilih cabai segar dan cabai kering untuk campuran bumbu dan sambal. Karena pakai cabai kering pedasnya bisa dua kali lipat dari cabai segar, sehingga banyak yang mulai menggunakan cabai kering," katanya.
Baca juga: Cianjur gelar pasar murah dan operasi pasar beras tekan kenaikan harga
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023