Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman, menyiagakan seluruh aparatur kecamatan dan desa serta relawan di seluruh wilayah guna melakukan penanganan cepat ketika terjadi bencana dan melakukan evakuasi ketika melihat tanda alam akan terjadi bencana.
"Seiring masuknya musim penghujan yang mulai merata dengan intensitas tinggi di sejumlah kecamatan di Cianjur, harus menjadi kewaspadaan bersama termasuk petugas BPBD dan aparatur kecamatan dan desa serta relawan yang ada," katanya di Cianjur, Rabu.
Baca juga: BPBD catat 9 titik longsor landa sejumlah kecamatan di Cianjur
Pihaknya mencatat belasan titik longsor dilaporkan terjadi selama dua hari terakhir, mulai dari Kecamatan Cibeber, Campakamulya, Cibinong, Cikadu, Sindangbarang, Pasirkuda dan Agrabinta, tiga di antaranya melanda perkampungan warga.
Sehingga pihaknya meminta aparatur dan semua lapisan masyarakat untuk ikut serta bersama-sama melakukan penanganan cepat ketika terjadi bencana, dengan mengutamakan keselamatan segera mengungsi ketika melihat tanda alam akan terjadi bencana.
"Seluruh wilayah Cianjur masuk zona merah bencana alam mulai dari wilayah utara sampai selatan, sehingga seluruh lapisan warga harus waspada dan segera mengungsi ketika hujan turun deras dengan intensitas lama terutama yang tinggal di daerah perbukitan dan bantaran sungai," katanya.
Sedangkan terkait longsor yang melanda perkampungan warga di tiga kecamatan seperti Cibeber, Cikadu dan Naringgul, pihaknya sudah mengirimkan bantuan logistik dan segera mengirimkan bantuan untuk perbaikan rumah dari anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT).
Sementara akibat longsor yang melanda perkampungan warga di Desa Padaluyu, Kecamatan Cikadu, menyebabkan 8 kepala keluarga yang terdiri dari 16 jiwa, terpaksa mengungsi karena rumah mereka rusak berat dan belasan rumah lainnya terancam.
Sekretaris Desa Padaluyu, Ahmad Zaky Sugandi, mengatakan longsor yang menyebabkan delapan rumah rusak terjadi di Kampung Simpang, Desa Padaluyu, Rabu dini hari, setelah hujan turun deras sejak Selasa petang menyebabkan tebing di belakang perkampungan longsor.
"Satu rumah nyaris rata dengan tanah, sedangkan lima lainnya rusak berat dan dua lainnya rusak sedang, sebagian besar tidak dapat ditempati, sehingga mereka terpaksa mengungsi di sekolah dan madrasah yang dinilai aman dari longsor," katanya.
Tidak hanya merusak rumah warga, tambah dia, longsor juga menyebabkan 400 meter tanah di tepi jalan utama penghubung desa retak, sehingga aktifitas warga terhambat karena tidak dapat dilalui kendaraan roda empat.
"Kami sudah berkoordinasi dengan dinas terkait dan BPBD Cianjur, untuk segera melakukan penanganan agar aktifitas warga tidak terhambat," katanya.
Baca juga: BPBD Cianjur tuntaskan pencarian 3 orang hilang karena tenggelam
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Seiring masuknya musim penghujan yang mulai merata dengan intensitas tinggi di sejumlah kecamatan di Cianjur, harus menjadi kewaspadaan bersama termasuk petugas BPBD dan aparatur kecamatan dan desa serta relawan yang ada," katanya di Cianjur, Rabu.
Baca juga: BPBD catat 9 titik longsor landa sejumlah kecamatan di Cianjur
Pihaknya mencatat belasan titik longsor dilaporkan terjadi selama dua hari terakhir, mulai dari Kecamatan Cibeber, Campakamulya, Cibinong, Cikadu, Sindangbarang, Pasirkuda dan Agrabinta, tiga di antaranya melanda perkampungan warga.
Sehingga pihaknya meminta aparatur dan semua lapisan masyarakat untuk ikut serta bersama-sama melakukan penanganan cepat ketika terjadi bencana, dengan mengutamakan keselamatan segera mengungsi ketika melihat tanda alam akan terjadi bencana.
"Seluruh wilayah Cianjur masuk zona merah bencana alam mulai dari wilayah utara sampai selatan, sehingga seluruh lapisan warga harus waspada dan segera mengungsi ketika hujan turun deras dengan intensitas lama terutama yang tinggal di daerah perbukitan dan bantaran sungai," katanya.
Sedangkan terkait longsor yang melanda perkampungan warga di tiga kecamatan seperti Cibeber, Cikadu dan Naringgul, pihaknya sudah mengirimkan bantuan logistik dan segera mengirimkan bantuan untuk perbaikan rumah dari anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT).
Sementara akibat longsor yang melanda perkampungan warga di Desa Padaluyu, Kecamatan Cikadu, menyebabkan 8 kepala keluarga yang terdiri dari 16 jiwa, terpaksa mengungsi karena rumah mereka rusak berat dan belasan rumah lainnya terancam.
Sekretaris Desa Padaluyu, Ahmad Zaky Sugandi, mengatakan longsor yang menyebabkan delapan rumah rusak terjadi di Kampung Simpang, Desa Padaluyu, Rabu dini hari, setelah hujan turun deras sejak Selasa petang menyebabkan tebing di belakang perkampungan longsor.
"Satu rumah nyaris rata dengan tanah, sedangkan lima lainnya rusak berat dan dua lainnya rusak sedang, sebagian besar tidak dapat ditempati, sehingga mereka terpaksa mengungsi di sekolah dan madrasah yang dinilai aman dari longsor," katanya.
Tidak hanya merusak rumah warga, tambah dia, longsor juga menyebabkan 400 meter tanah di tepi jalan utama penghubung desa retak, sehingga aktifitas warga terhambat karena tidak dapat dilalui kendaraan roda empat.
"Kami sudah berkoordinasi dengan dinas terkait dan BPBD Cianjur, untuk segera melakukan penanganan agar aktifitas warga tidak terhambat," katanya.
Baca juga: BPBD Cianjur tuntaskan pencarian 3 orang hilang karena tenggelam
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023