Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Jawa Barat, menyebut program pertanian perkotaan Buruan SAE bisa menjadi salah satu solusi untuk mencegah dampak kenaikan harga berbagai komoditas bahan pokok terutama cabai rawit yang kini merangkak naik.
“Sebetulnya dengan kondisi hari ini harga cabai rawit naik, berbagai kelompok rumah tangga bisa terpenuhi kebutuhannya dengan gerakan penanaman mandiri (Buruan Sae),” kata Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar di Bandung, Selasa.
Baca juga: DKPP sebut Buruan SAE solusi Kota Bandung jaga ketahanan pangan
Gin Gin menjelaskan Program Buruan SAE (Sehat, Alami, dan Ekonomis) yakni bagaimana masyarakat bisa memanfaatkan pekarangan rumah menjadi lahan pertanian.
Ia menyebut apabila dilakukan secara masif di skala rumah tangga, Buruan Sae akan memberi dampak positif, khususnya di tengah kenaikan harga cabai rawit.
“Tapi kami akan lebih masifkan lagi untuk tanam serentak sekaligus juga untuk memberikan edukasi bahwa kita bisa memanfaatkan pekarangan dengan menanam tanaman yang sekarang ini sedang naik,” katanya.
Pada pertengahan November 2023, pihaknya akan membagikan biji cabai rawit dan bawang merah kepada 375 kelompok Buruan Sae yang ada di Kota Bandung secara gratis.
Menurut Gin Gin, pembagian bibit ini merupakan upaya menghadirkan pangan segar dan juga membantu masyarakat dalam mengakses komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga.
“Ada 375 kelompok Buruan Sae, itu yang terdaftar. Nanti jika berlebih, kami juga akan lihat kelompok-kelompok lainnya,” kata dia.
Baca juga: DKPP catat ada 375 titik pertanian kota di Kota Bandung
Ia menyatakan perlu dilakukan edukasi secara masif, agar masyarakat dapat mengimplementasikan gerakan ini di skala rumah tangga sebagai solusi menjaga ketahanan pangan.
“Kita membiasakan dari sekarang, kita masifkan. Sebagai edukasi juga. Selain itu, perkiraan kenaikan harga sampai menjelang Natal dan Tahun Baru. Jadi masih ada waktu untuk mempersiapkan,” kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023