Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, bersama ormas, partai politik, dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar menggelar Deklarasi Pemilu Damai 2024 di Aula Setda Kabupaten Sukabumi, Senin.
"Deklarasi damai ini bertujuan untuk menyambut Pemilu 2024 serta mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan dengan menjaga keamanan dan kondusivitas daerah," kata Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri di Sukabumi, Jabar, Senin.
Menurut Iyos, saat ini suhu politik nasional mulai meningkat dengan tampak keberpihakan masyarakat kepada para bakal calon Presiden dan Wakil Presiden RI yang akan maju pada pemilu tahun depan.
Meskipun demikian, lanjutnya, situasi di Kabupaten Sukabumi sampai saat ini masih kondusif. Meski sempat ada riak-riak, namun bisa dikendalikan.
Maka dari itu, ia mengatakan melalui deklarasi damai, pihaknya mengajak warga untuk bersama-sama menyukseskan setiap tahapan pemilu dengan menjaga kondusivitas daerah.
"Perbedaan pilihan merupakan hal yang lumrah atau biasa di setiap pesta demokrasi. Ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah sadar pentingnya menentukan calon pemimpin yang layak untuk memimpin Indonesia lima tahun ke depan," ujarnya.
Tapi, tambah Iyos, jangan sampai akibat perbedaan pilihan menjadi pemicu terjadinya perpecahan atau pertikaian.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Deklarasi damai ini bertujuan untuk menyambut Pemilu 2024 serta mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan dengan menjaga keamanan dan kondusivitas daerah," kata Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri di Sukabumi, Jabar, Senin.
Menurut Iyos, saat ini suhu politik nasional mulai meningkat dengan tampak keberpihakan masyarakat kepada para bakal calon Presiden dan Wakil Presiden RI yang akan maju pada pemilu tahun depan.
Meskipun demikian, lanjutnya, situasi di Kabupaten Sukabumi sampai saat ini masih kondusif. Meski sempat ada riak-riak, namun bisa dikendalikan.
Maka dari itu, ia mengatakan melalui deklarasi damai, pihaknya mengajak warga untuk bersama-sama menyukseskan setiap tahapan pemilu dengan menjaga kondusivitas daerah.
"Perbedaan pilihan merupakan hal yang lumrah atau biasa di setiap pesta demokrasi. Ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah sadar pentingnya menentukan calon pemimpin yang layak untuk memimpin Indonesia lima tahun ke depan," ujarnya.
Tapi, tambah Iyos, jangan sampai akibat perbedaan pilihan menjadi pemicu terjadinya perpecahan atau pertikaian.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023