Bupati Subang Ruhimat mengajak ratusan penyuluh agama Islam ikut menjaga moral remaja serta tidak mewajarkan jamuan minuman keras atau minuman beralkohol saat acara-acara hajatan atau hiburan.

"Saya sangat khawatir dan juga sangat menyayangkan kejadian yang baru-baru ini di Jalancagak (13 remaja yang meninggal akibat meminum minuman keras oplosan)," kata bupati, di Subang, Jumat.

Ia berharap agar peristiwa keracunan minuman keras oplosan yang menimbulkan korban meninggal dunia tidak terjadi lagi.

Atas hal tersebut, ia menyampaikan agar para penyuluh agama Islam dari Kemenag bisa lebih peka terhadap keselamatan moral generasi muda di wilayah masing-masing.

“Saya juga menginstruksikan camat dan kepala desa peduli terhadap moral masyarakat, untuk mengedukasi masyarakat. Kita semua harus kompak, jangan dianggap suatu kewajaran, apalagi kalau ada hajat, menyediakan minuman keras. Saya ingin kita semua peka. Kalau ada yang tidak wajar, beritahukan ke Babinsa, aparat desa, dan jangan sungkan ke Satpol PP,” katanya.

Sebelumnya terjadi puluhan orang harus dibawa ke RSUD Subang untuk mendapatkan perawatan setelah pesta minuman keras saat acara hajatan di Kampung Cipulus, Desa Sagalaherang Kaler, Kecamatan Sagalaherang, Subang, Minggu (29/10).

Dari puluhan orang yang dirawat, 13 orang di antaranya meninggal dunia. 


 

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023