Di ruang tunggu keberangkatan, sebanyak tujuh pelancong asal Negeri Jiran berkumpul dengan penuh semangat. Mereka antusias menanti penerbangan pulang ke Malaysia, menggunakan maskapai AirAsia dari bandara internasional terbesar ke-2 di Indonesia.
Saat itu Rabu (18/10), mereka tampak asyik bersenda gurau dan duduk di kursi setengah melingkar yang ada di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka.
Tak jauh dari mereka, beberapa penumpang lain juga sibuk melakukan aktivitas. Ada yang bersantai sembari menyeruput kopi di pojokan foodcourt hingga memeriksa kembali barang bawaan. Ruang tunggu di Bandara Kertajati kala itu cukup ramai, meski tak sampai dipadati kerumunan orang.
Para turis Malaysia itu belum beranjak, mereka dengan sabar menunggu persiapan pesawat yang akan mengantarkannya pulang ke negara asal. Mereka tetap hanyut dalam perbincangan satu sama lain.
Namun ketika jarum jam menunjukkan pukul 10.00 WIB, suasana di sekitarnya mendadak menjadi canggung. Secara bersamaan raut wajah para turis itu terlihat kikuk dan grogi. Mereka terkejut karena Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi tiba-tiba datang menghampiri.
Menhub tak sungkan menyapa dan mengajak mereka berbincang duluan. Suasana yang semula kaku perlahan mencair saat masing-masing dari wisatawan itu mulai berbagi pengalaman.
Interaksi tersebut berlangsung singkat. Tetapi mayoritas wisatawan itu mengaku sangat menikmati aktivitas wisata setelah mengunjungi beberapa destinasi di Jawa Barat, salah satunya adalah Kawah Putih di Bandung.
"Banyak tempat wisatanya. Cemilannya enak-enak. Kami di Bandung empat hari," ujar salah satu turis asal Malaysia Nur Atirah kala menjawab pertanyaan dari Menhub.
Di sela perbincangan itu, Nur menuturkan kunjungannya di Jawa Barat sangat mengasyikan karena ia dapat berekreasi bersama teman-temannya sembari melepaskan penat di Paris van Java (julukan Kota Bandung).
Nur mengaku tidak hanya Bandung yang membekas dalam ingatannya. Bandara Kertajati pun akan dikenang Nur karena telah menjadi "gerbang" pembuka petualangan singkatnya di Jawa Barat.
Fasilitas dan konektivitas
Kesan positif dari wisatawan Malaysia itu, setidaknya telah menggambarkan bahwa Bandara Kertajati kini tidak lagi sepi. Artinya, masih ada penumpang yang lalu-lalang di fasilitas penerbangan tersebut.
Selain turis asing, jumlah penumpang pun bisa bertambah karena BIJB Kertajati segera beroperasi secara penuh pada 29 Oktober 2023. Hal itu menyusul dialihkannya seluruh operasional penerbangan pesawat jet dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke bandara tersebut.
Nantinya di Bandara Kertajati terdapat tujuh rute dari dan menuju Balikpapan, Banjarmasin, Batam, Denpasar, Makassar, Medan, dan Palembang, dengan maskapai penerbangan seperti AirAsia, Super Air Jet, hingga Citilink.
Kebijakan ini merupakan instruksi langsung dari pemerintah pusat, guna menghidupkan kembali aktivitas penerbangan komersial di Bandara Kertajati.
Sejak diresmikan pada 2018 oleh Presiden Joko Widodo, sebenarnya Bandara Kertajati telah dilengkapi sarana untuk menunjang aktivitas penerbangan komersial dengan rute domestik maupun internasional.
Fasilitas itu misalnya landasan pacu sepanjang 3.000 meter. Bandara itu pun punya luas terminal yang diestimasikan dapat menampung 5,6 juta penumpang per tahun.
Selain itu, secara keseluruhan Bandara Kertajati memiliki total luas lahan mencapai 1.800 hektare. Sehingga tidak mengherankan jika bandara itu dirancang sebagai lapangan udara terbesar ke-2 di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta.
Untuk membuktikan kesiapan BIJB, Menhub Budi Karya Sumadi yang didampingi Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin datang langsung ke Bandara Kertajati. Ia meninjau sejumlah fasilitas seperti counter check in penumpang, area ruang tunggu penumpang dan fasilitas lainnya yang tersedia.
Sebelumnya, rombongan melakukan perjalanan darat melalui Jalan Tol Cisumdawu. Budi bertolak dari Pool Kebon Kawung, Kota Bandung menuju Bandara Kertajati menggunakan Bus Damri.
Hasilnya, Budi bersama rombongan tiba di Bandara Kertajati relatif cepat, dengan hanya menghabiskan waktu perjalanan sekitar 1,5 jam. Akses menuju bandara pun semakin efisien karena sudah terhubung dengan jalan tol.
"Kami bersama Pemda Jawa Barat melakukan tur ke Kertajati untuk memastikan bahwa perjalanan ke sini baik koneksi ke luar daerah dalam dan luar negeri sudah ada. Tapi juga adanya kemudahan transportasi dari Kota Bandung, berikutnya dari kota-kota lain," kata Budi Karya Sumadi.
Menhub optimistis Bandara Kertajati tidak akan mengalami kendala ketika beroperasi, apalagi untuk menampung migrasi penumpang dari Bandara Husein Sastranegara. Sebab, fasilitas penerbangan itu termasuk salah satu dari tiga proyek strategis nasional yang ada di Jawa Barat.
Dalam proyek tersebut seluruh aspeknya telah diperhitungkan dengan cermat. Sehingga Bandara Kertajati dianggap sebagai bukti pembangunan infrastruktur yang tepat sasaran.
"Kertajati menjadi suatu titik yang membuktikan bahwa Presiden, untuk memberikan pembangunan infrastruktur yang mayor pada beberapa titik itu benar terjadi dan diikuti dengan adanya Cisumdawu," ujarnya.
Bangkitkan ekonomi
Bandara Kertajati tidak hanya siap dari sisi fasilitas, namun juga didukung dengan potensi captive market yang terbuka lebar berdasarkan jumlah penduduk di daerah penyangga seperti Cirebon, Majalengka, Indramayu dan lainnya. Utamanya penerbangan haji serta umrah.
Bandara Kertajati diproyeksikan dapat menyerap lebih dari 20 juta penumpang. Selain itu, bandara tersebut memiliki potensi untuk pengembangan penerbangan logistik atau kargo.
Jika melihat peluang sekarang, maka potensi di sektor itu bisa segera direalisasikan. Tidak menutup kemungkinan dalam waktu dekat akan ada aktivitas penerbangan kargo (freighter) dari Bandara Kertajati menuju Cina dan Jepang.
Menhub mengakui masih banyak hal yang harus dikerjakan untuk mewujudkan potensi itu. Oleh karenanya, adanya para investor dari India, Singapura dan Arab Saudi yang tertarik berinvestasi dalam pengembangan Bandara Kertajati disambut baik.
Hal itu telah mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat maupun Presiden Jokowi. Ditargetkan akan terealisasi pada Desember 2023.
Ketertarikan investor asing terhadap Bandara Kertajati, tidak akan menggeser peran Pemprov Jawa Barat sebagai pengelola dan pemilik saham mayoritas dari bandara tersebut. Pasalnya porsi saham untuk investor di bawah 49 persen.
Kehadiran investor bisa menjadi momentum yang pas agar BIJB dapat berkembang. "Tidak hanya membeli saham dan mengelola saja, tapi juga harus bisa mendatangkan pesawat misalnya kargo mereka berani berapa, jadi betul-betul sangat menguntungkan," kata Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, menjelaskan.
Terlepas dari hal tersebut, Bandara Kertajati diharapkan bisa membawa dampak positif untuk perekonomian daerah penyangga bandara itu. Sejak jauh-jauh hari, Pemprov Jawa Barat telah menggandeng pemerintah daerah untuk merancang paket wisata serta menyiapkan produk UMKM unggulan yang bisa ditawarkan kepada penumpang di Bandara Kertajati.
Guna mendukung aktivitas Bandara Kertajati, Pemprov Jawa Barat pun menginstruksikan seluruh ASN di wilayahnya agar memanfaatkan bandara tersebut untuk bepergian.
Di samping itu, rencananya akan mengadakan berbagai kegiatan khusus seperti pagelaran musik, tarian dan sebagainya untuk menarik animo penumpang agar mau datang ke Bandara Kertajati. Kolaborasi dengan seluruh stakeholder untuk menghidupkan kembali Bandara Kertajati.
Direktur Utama PT BIJB Kertajati, Muhammad Singgih, sebagai pihak pengelola akan menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah di Cirebon serta sekitarnya. Langkah itu guna mendatangkan satu juta penumpang pada tahun pertama beroperasinya fasilitas penerbangan tersebut.
Dengan tekad dan berbagai upaya serius berbagai pihak terkait, diyakini Bandara Kertajati akan hidup kembali dengan potensi yang lebih menjanjikan. Bandara Kertajati tidak hanya mendukung kelancaran mobilisasi penumpang, tapi juga akan menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bandara Internasional Kertajati Jawa Barat bangkit kembali
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023