Antarajawabarat.com,20/2 - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menuturkan produk kerajinan asal Jawa Barat harus memiliki "taring" atau daya saing yang kuat, baik dari sisi sumber daya manusia, produk unggulan, iptek, seni dan budaya serta lingkungan.

"Hal itu penting mengingat Jawa Barat akan memasuki era masyarakat ekonomi ASEAN atau ASEAN Economic Community (AEC) pada 2015," kata Ahmad Heryawan, usai melantik Pengurus Dekranasda Provinsi Jawa Barat Periode 2013-2018, di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Kamis.

Pada tahun tersebut, kata Heryawan, sebenarnya akan memberikan Jawa Barat peluang yang lebih luas dalam memasarkan produknya kepada 600 juta penduduk kawasan ASEAN.

"Memiliki daya saing adalah sesuatu yang mutlak bagi setiap produk Jawa Barat. Ketatnya pemasaran membutuhkan sinergitas semua pihak, utamanya kemitraan antara Dekranasda, OPD, pemerintah kabupaten/kota, dan lainnya," kata dia.

Oleh karena itu, pihaknya meminta seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memiliki visi memasarkan potensi yang ada di lingkupnya masing-masing.

"Hal itu penting agar masyarakat luas, bahkan dunia harus mengetahui betapa hebatnya Jawa Barat," katanya.
Ia mengatakan, tentu untuk memasarkan potensi dan daya tarik Jawa Barat harus berdampak pada akselerasi perekonomian kawasan.

Untuk itu, kata dia, dibutuhkan perencanaan yang kuat, baik dari sisi anggaran, pemetaan potensi dan cara memasarkan, terutama menekankan sisi pemasaran atau memasarkan produk, potensi dan keunikan kawasan Jawa Barat.

"Kita pilih sejumlah daerah dengan potensinya masing-masing untuk dikembangkan sebagai wilayah dengan keunikan yang dimilikinya," katanya.

Pihaknya memberikan anggaran yang cukup memadai sehingga kawasan dengan keunikannya mampu menjadi destinasi kunjungan wisatawan yang menarik dan mendunia.

"Tentu dukungan OPD yang bermitra dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah atau Dekranasda, diharapkan mampu menghadirkan kawasan tersebut lebih baik lagi, utamanya dikenal secara luas dan mendunia," kata Heryawan.

Lebih lanjut Heryawan menyatakan apa yang ada di Jawa Barat relatif lebih baik dan menarik dibandingkan dengan negara tetangga bahkan negara manapun di dunia.

"Keindahan alam, keramahan penduduk, kesenian, kebudayaan, produk kearifan lokal yang ada di Jawa Barat, sudah cukup baik. Hanya saja membutuhkan pemasaran dan cara memasarkan yang handal," katanya.
Coba tengok, kata Heryawan, negara Turki yang penduduknya hanya 80an juta jiwa dengan potensi terbatas, mampu mendatangkan wisatawan asing lebih dari 30 juta orang per tahun.

"Indonesia, khususnya Jawa Barat harus lebih baik lagi," katanya.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Jabar, Netty Heryawan menambahakan peningkatan daya saing produk kerajinan merupakan hal yang sangat penting dalam menghadapi perdagangan bebas AEC nanti dan itu harus dilakukan.

Dikatakannya, banyak hal yang telah dilakukan Dekranasda dalam mendorong para pelaku industri kecil dan menengah di Jawa Barat menjelang AEC 2015.

"Seperti halnya telah menentapkan 4 lokasi pengembangan kawasan kreatif, yakni di Cirebon, Tasikmalaya, Bogor dan Bekasi," ujar Netty.

Menurutnya Tasikmalaya menjadi salah satu pusat kreatif karena punya produk seperti Bordir, Kelom dan Payung Geulis.

"Selain itu kawasan tersebut pun menjadi magnet bagi daerah di sekitarnya seperti Garut, Ciamis dan lainnya," katanya.

Netty mengatakan, selama ini masyarakat maupun wisatawan hanya mengenal Bandung sebagai pusat kreatif, padahal, ada tempat lain yang menjadi pusat kreatif selain Bandung.***2***

Ajat S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014