Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menggelar Kirab Pemilu 2024 selama tujuh hari, mulai 23-30 Oktober dengan melakukan serangkaian sosialisasi ke berbagai kalangan, guna meningkatkan angka partisipasi pemilih.
Ketua Divisi, Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Provinsi Jawa Barat, Hedi Ardia di Cianjur, Senin mengatakan Kirab Pemilu 2024 merupakan program KPU RI yang dilaksanakan serentak secara nasional sejak Februari 2023 hingga menjelang tahapan kampanye.
"Kami ingin menyampaikan pada masyarakat dari berbagai kalangan termasuk di Cianjur, kalau KPU siap menggelar Pemilu 2024 dengan segala aspek yang dapat memungkinkan suksesnya pemilu yang sudah dipersiapkan dengan baik, termasuk meningkatkan angka partisipasi," katanya.
Kegiatan Kirab Pemilu 2024 di Cianjur, diawali dengan penyerahan bendera peserta Pemilu 2024 dari KPU Kota Tasikmalaya ke KPU Kabupaten Cianjur di halaman Pendopo Cianjur, termasuk bendera partai politik, bendera Merah Putih dan Pataka KPU.
"Selama tujuh hari ke depan, Kirab Pemilu 2024 di Cianjur akan mendatangi berbagai kalangan mulai dari pemilih pemula di sejumlah sekolah, pasar tradisional dan warga yang hadir pada hari bebas kendaraan atau car free day," katanya.
Sementara hadir dalam Kirab Pemilu 2024 yang digelar di Halaman Pendopo Kabupaten Cianjur itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Cianjur, Cecep S Alamsyah, KPU Jawa Barat, KPU Kabupaten Cianjur, KPU Kota Tasikmalaya, perwakilan partai politik, TNI/Polri serta anggota PPK dan PPS se-Cianjur.
Sekretaris Daerah Kabupaten Cianjur, Cecep Alamsyah, mengatakan pada Pemilu 2024, Pemkab Cianjur menargetkan angka partisipasi pemilih naik menjadi 82 persen dibandingkan pada Pemilu 2019 sebesar 75 persen dengan menggencarkan sosialisasi ke berbagai kalangan termasuk pemilih pemula.
"Partisipasi pemilih di Cianjur pada pemilu lalu sekitar 75 persen, sekarang ditargetkan naik menjadi 82 persen, kalau tidak salah sekitar 90 ribu kenaikan angka partisipasi," katanya.
Namun ungkap dia, pihaknya tidak ingin terjebak pada angka kuantitas jumlah pemilih yang berpartisipasi, namun bagaimana hasil pemilu menjadi berkualitas. Karena dalam melaksanakan pendidikan pemilih untuk pemilu berkualitas menjadi tanggungjawab bersama.
"Sehingga tidak hanya kirab yang dilakukan, namun sosialisasi menyeluruh ke seluruh kalangan dapat lebih digencarkan termasuk pada pemilih pemula agar dapat menyalurkan aspirasinya pada pesta rakyat tahun depan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Ketua Divisi, Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Provinsi Jawa Barat, Hedi Ardia di Cianjur, Senin mengatakan Kirab Pemilu 2024 merupakan program KPU RI yang dilaksanakan serentak secara nasional sejak Februari 2023 hingga menjelang tahapan kampanye.
"Kami ingin menyampaikan pada masyarakat dari berbagai kalangan termasuk di Cianjur, kalau KPU siap menggelar Pemilu 2024 dengan segala aspek yang dapat memungkinkan suksesnya pemilu yang sudah dipersiapkan dengan baik, termasuk meningkatkan angka partisipasi," katanya.
Kegiatan Kirab Pemilu 2024 di Cianjur, diawali dengan penyerahan bendera peserta Pemilu 2024 dari KPU Kota Tasikmalaya ke KPU Kabupaten Cianjur di halaman Pendopo Cianjur, termasuk bendera partai politik, bendera Merah Putih dan Pataka KPU.
"Selama tujuh hari ke depan, Kirab Pemilu 2024 di Cianjur akan mendatangi berbagai kalangan mulai dari pemilih pemula di sejumlah sekolah, pasar tradisional dan warga yang hadir pada hari bebas kendaraan atau car free day," katanya.
Sementara hadir dalam Kirab Pemilu 2024 yang digelar di Halaman Pendopo Kabupaten Cianjur itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Cianjur, Cecep S Alamsyah, KPU Jawa Barat, KPU Kabupaten Cianjur, KPU Kota Tasikmalaya, perwakilan partai politik, TNI/Polri serta anggota PPK dan PPS se-Cianjur.
Sekretaris Daerah Kabupaten Cianjur, Cecep Alamsyah, mengatakan pada Pemilu 2024, Pemkab Cianjur menargetkan angka partisipasi pemilih naik menjadi 82 persen dibandingkan pada Pemilu 2019 sebesar 75 persen dengan menggencarkan sosialisasi ke berbagai kalangan termasuk pemilih pemula.
"Partisipasi pemilih di Cianjur pada pemilu lalu sekitar 75 persen, sekarang ditargetkan naik menjadi 82 persen, kalau tidak salah sekitar 90 ribu kenaikan angka partisipasi," katanya.
Namun ungkap dia, pihaknya tidak ingin terjebak pada angka kuantitas jumlah pemilih yang berpartisipasi, namun bagaimana hasil pemilu menjadi berkualitas. Karena dalam melaksanakan pendidikan pemilih untuk pemilu berkualitas menjadi tanggungjawab bersama.
"Sehingga tidak hanya kirab yang dilakukan, namun sosialisasi menyeluruh ke seluruh kalangan dapat lebih digencarkan termasuk pada pemilih pemula agar dapat menyalurkan aspirasinya pada pesta rakyat tahun depan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023