Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan pembangunan jalan akses pertanian di pelosok Kabupaten Garut, Jawa Barat, untuk memudahkan pengangkutan menuju pasar dan menaikkan nilai jual tani agar lebih tinggi yang akhirnya bisa berdampak meningkatkan kesejahteraan hidup bagi petani.
"Hasil pertanian misalnya ya, dulu yang harganya dengan di daerah Cibalong itu harganya cuman Rp300, sekarang ke pasar harga bisa Rp2.000 karena kita buat jalan," kata Bupati Garut Rudy Gunawan di Garut, Rabu.
Ia menuturkan Pemkab Garut selama ini membangun sejumlah akses jalan di wilayah selatan maupun daerah lainnya sehingga bisa saling terhubung yang tujuannya untuk kemudahan masyarakat melakukan aktivitas, termasuk kegiatan bertani.
Jalan produksi pertanian, kata dia, tentunya harus bagus agar memudahkan petani untuk mengangkut dan menjual hasil taninya lebih tinggi, sehingga bisa meningkatkan taraf kehidupan ekonominya.
"Kita kan membuat satu perencanaan secara jangka panjang, itu kita mengkoneksikan infrastruktur terutama jalan-jalan produksi," katanya.
Ia mengungkapkan setelah adanya pembangunan jalan pertanian itu, petani sudah bisa mengangkut hasil tani ke jalan raya atau pasar walau dengan jarak yang jauh. Namun harga hasil tani bisa lebih naik daripada dijual di kebun.
Ia mencontohkan seperti produk pertanian singkong oleh petani diangkut jauh ke jalan raya atau pasar agar nilai jual bisa tinggi dari Rp200 per kg, menjadi Rp1.000 per kg, dan saat ini karena sudah ada jalan bisa menjualnya dengan harga Rp2.000.
Salah satu jalan yang saat ini sedang dibangun Pemkab Garut yakni wilayah Desa Gunung Jampang, Kecamatan Bungbulang, atau di kawasan pelosok yang jaraknya sekitar kurang lebih 3 jam menggunakan kendaraan bermotor dari wilayah kota Garut.
Bupati Garut mencek proyek pembangunan dan merekonstruksi jalan menuju Gunung Jampang dengan harapan mobil sejenis sedan dapat melintas di kawasan tersebut.
"Ini dibangun, direkonstruksi, ke sini bisa menggunakan mobil sedan sebentar lagi, harusnya ini selesai tahun 2020, tapi karena COVID-19 kita baru menyelesaikan di 2023 akhir ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Hasil pertanian misalnya ya, dulu yang harganya dengan di daerah Cibalong itu harganya cuman Rp300, sekarang ke pasar harga bisa Rp2.000 karena kita buat jalan," kata Bupati Garut Rudy Gunawan di Garut, Rabu.
Ia menuturkan Pemkab Garut selama ini membangun sejumlah akses jalan di wilayah selatan maupun daerah lainnya sehingga bisa saling terhubung yang tujuannya untuk kemudahan masyarakat melakukan aktivitas, termasuk kegiatan bertani.
Jalan produksi pertanian, kata dia, tentunya harus bagus agar memudahkan petani untuk mengangkut dan menjual hasil taninya lebih tinggi, sehingga bisa meningkatkan taraf kehidupan ekonominya.
"Kita kan membuat satu perencanaan secara jangka panjang, itu kita mengkoneksikan infrastruktur terutama jalan-jalan produksi," katanya.
Ia mengungkapkan setelah adanya pembangunan jalan pertanian itu, petani sudah bisa mengangkut hasil tani ke jalan raya atau pasar walau dengan jarak yang jauh. Namun harga hasil tani bisa lebih naik daripada dijual di kebun.
Ia mencontohkan seperti produk pertanian singkong oleh petani diangkut jauh ke jalan raya atau pasar agar nilai jual bisa tinggi dari Rp200 per kg, menjadi Rp1.000 per kg, dan saat ini karena sudah ada jalan bisa menjualnya dengan harga Rp2.000.
Salah satu jalan yang saat ini sedang dibangun Pemkab Garut yakni wilayah Desa Gunung Jampang, Kecamatan Bungbulang, atau di kawasan pelosok yang jaraknya sekitar kurang lebih 3 jam menggunakan kendaraan bermotor dari wilayah kota Garut.
Bupati Garut mencek proyek pembangunan dan merekonstruksi jalan menuju Gunung Jampang dengan harapan mobil sejenis sedan dapat melintas di kawasan tersebut.
"Ini dibangun, direkonstruksi, ke sini bisa menggunakan mobil sedan sebentar lagi, harusnya ini selesai tahun 2020, tapi karena COVID-19 kita baru menyelesaikan di 2023 akhir ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023