Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan pasien korban keracunan makanan yang mendapatkan perawatan medis di puskesmas maupun klinik Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut Jawa Barat berangsur pulih dan diperbolehkan pulang.
"Sekarang sudah berangsur pulih, InsyaAllah hari Rabu besok atau Kamis paling lambat itu sudah bisa pulang," kata Rudy Gunawan di Garut, Selasa.
Dia menjelaskan, hingga kini yang masih dirawat sebanyak delapan orang dari 39 korban keracunan.
Jajaran tim medis dari Pemkab Garut sudah melakukan penanganan terhadap warga yang menjadi korban keracunan yang diduga akibat mengkonsumsi makanan jajanan berupa satai jebred atau satai kulit sapi.
Seluruh korban itu, kata dia, merupakan warga Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut, dan warga dari daerah tetangga Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya. Dari seluruh korban keracunan itu, dua orang meninggal dunia.
"Alhamdulillah sudah kita tangani, meskipun dua orang meninggal dunia, yang satu yang tadi suami dari Ibu Lili (warga Garut) yang satu lagi adalah warga dari Cigalontang, Tasikmalaya," katanya.
Rudy Gunawan menjelaskan, sebanyak 39 korban keracunan itu mengeluhkan sakit yang sama yaitu mual, buang air besar terus menerus, kemudian pusing setelah menyantap makanan satai jebred.
Mereka yang mengeluhkan sakit, kata Bupati, ada yang datang sendiri dan juga diantar oleh keluarganya ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis hingga akhirnya kembali berangsur sehat.
Bupati memastikan seluruh biaya pengobatan untuk pasien yang keracunan ditanggung oleh pemerintah.
"Pengobatannya itu akan ditanggung oleh Dinas Kesehatan, jadi yang ada di puskesmas itu gratis, sedangkan yang di rumah sakit swasta nanti akan dibayar," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten GarutLeli Yuliani menambahkan, korban keracunan makanan yang mendapatkan perawatan medis sebanyak 39 orang, dua orang meninggal dunia, delapan orang masih dirawat, dan sisanya sudah diperbolehkan pulang.
Ia menyebutkan, korban yang dirawat asal daerahnya campur, ada yang dari Kabupaten Garut dan Tasikmalaya, yang kebanyakan korbannya usia masih anak-anak.
Saat ini yang masih dirawat, kata Leli, sebanyak empat orang di Puskesmas Cilawu, dan empat orang di Klinik Hijau dengan kondisi kesehatannya sudah membaik.
"Sekarang sudah pulang, sudah membaik semua, sekarang di puskesmas tinggal empat, kemudian di Klinik Hijau juga tinggal empat berarti total yang masih dirawat cuma delapan," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bupati Garut: Pasien korban keracunan makanan berangsur pulih
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Sekarang sudah berangsur pulih, InsyaAllah hari Rabu besok atau Kamis paling lambat itu sudah bisa pulang," kata Rudy Gunawan di Garut, Selasa.
Dia menjelaskan, hingga kini yang masih dirawat sebanyak delapan orang dari 39 korban keracunan.
Jajaran tim medis dari Pemkab Garut sudah melakukan penanganan terhadap warga yang menjadi korban keracunan yang diduga akibat mengkonsumsi makanan jajanan berupa satai jebred atau satai kulit sapi.
Seluruh korban itu, kata dia, merupakan warga Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut, dan warga dari daerah tetangga Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya. Dari seluruh korban keracunan itu, dua orang meninggal dunia.
"Alhamdulillah sudah kita tangani, meskipun dua orang meninggal dunia, yang satu yang tadi suami dari Ibu Lili (warga Garut) yang satu lagi adalah warga dari Cigalontang, Tasikmalaya," katanya.
Rudy Gunawan menjelaskan, sebanyak 39 korban keracunan itu mengeluhkan sakit yang sama yaitu mual, buang air besar terus menerus, kemudian pusing setelah menyantap makanan satai jebred.
Mereka yang mengeluhkan sakit, kata Bupati, ada yang datang sendiri dan juga diantar oleh keluarganya ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis hingga akhirnya kembali berangsur sehat.
Bupati memastikan seluruh biaya pengobatan untuk pasien yang keracunan ditanggung oleh pemerintah.
"Pengobatannya itu akan ditanggung oleh Dinas Kesehatan, jadi yang ada di puskesmas itu gratis, sedangkan yang di rumah sakit swasta nanti akan dibayar," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten GarutLeli Yuliani menambahkan, korban keracunan makanan yang mendapatkan perawatan medis sebanyak 39 orang, dua orang meninggal dunia, delapan orang masih dirawat, dan sisanya sudah diperbolehkan pulang.
Ia menyebutkan, korban yang dirawat asal daerahnya campur, ada yang dari Kabupaten Garut dan Tasikmalaya, yang kebanyakan korbannya usia masih anak-anak.
Saat ini yang masih dirawat, kata Leli, sebanyak empat orang di Puskesmas Cilawu, dan empat orang di Klinik Hijau dengan kondisi kesehatannya sudah membaik.
"Sekarang sudah pulang, sudah membaik semua, sekarang di puskesmas tinggal empat, kemudian di Klinik Hijau juga tinggal empat berarti total yang masih dirawat cuma delapan," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bupati Garut: Pasien korban keracunan makanan berangsur pulih
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023