Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat, menyerahkan hasil verifikasi rumah rusak tahap IV akibat gempa Cianjur ke pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) guna dilakukan uji publik agar segera cair dan diterima penyintas gempa.

Sekretaris Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kabupaten Cianjur, Hendri Prasetyadi, saat dihubungi di Cianjur, Kamis, mengatakan hasil verifikasi rumah rusak untuk menerima bantuan stimulan tahap IV itu terdapat di 6 kecamatan yaitu Pacet, Cibeber, Warungkondang, Cikalongkulon, Sukaresmi, dan Cipanas.

"Kami telah menyerahkan hasil verifikasi rumah rusak untuk dilakukan uji publik oleh Kementerian PUPR, jumlah penerima belum bisa disebutkan karena menunggu hasil uji publik. Untuk gambaran jumlahnya lebih dari 20 ribu penerima," katanya.

Pihaknya berharap setelah uji publik selesai dan Surat Keputusan Bupati diajukan, penyintas yang sudah terdata dapat menerima bantuan perbaikan rumah dari pemerintah, sehingga tidak ada lagi yang tinggal di dalam tenda atau hunian darurat.

"Kami berharap segera tuntas dan seluruh penyintas gempa yang belum mendapat bantuan perbaikan rumah dari pemerintah sebelum akhir tahun sudah membangun kembali rumahnya," kata Hendri.

Sementara penyintas gempa yang belum mendapat bantuan pemerintah tahap I,II dan III, berharap segera mendapat bantuan untuk membangun kembali rumahnya yang rusak berat dan ambruk akibat gempa pada akhir tahun 2022 dan selama itu masih tinggal di dalam hunian darurat.

"Sudah hampir sepuluh bulan saya dan warga penyintas lainnya tinggal di dalam hunian sementara, kami berharap segera mendapat bantuan untuk membangun rumah kembali karena penghasilan sehari-hari hanya cukup untuk biaya rumah tangga," kata penyintas gempa warga Desa Cijedil, Isah (64).
Hal senada terucap dari penyintas gempa lainnya di desa yang sama, Aditia (32) yang rumahnya nyaris rata dengan tanah terpaksa menumpang di rumah saudaranya di kecamatan lain, karena baru terdata sebagai penerima bantuan stimulan tahap IV.

"Kami sudah tidak kuat tinggal di dalam hunian darurat, sehingga memilih menumpang di rumah saudara dengan harapan bantuan pemerintah seperti penyintas lainnya dapat segera diterima untuk membangun kembali rumah yang rusak," katanya.


 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023