Antarajawabarat.com,22/1 - Sekda Kabupaten Subang Abdul Rahman mengatakan saat ini ada sekitar 32 ribu warga dari delapan desa di Kecamatan Legon Kulon terisolasi akibat akses jalan menuju wilayah tersebut terputus karena banjir.
"Ada satu kecamatan, delapan desa yang belum terjangkau sama sekali, yaitu Kecamatan Legon Kulon. Kalau satu desa ada 4 ribu maka total sekitar ada 32 ribu warga yang terisolir karena banjir," kata Abdul Rahman, di Kabupaten Subang, Selasa.
Ditemui saat mendampingi Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, mengunjungi korban banjir di Masjid Besar Al Mukhlisin, Kecamatan Pamanukan Kabupaten Subang, Abdul mengatakan untuk memberikan bantuan ke Kecamatan Legon Kulon harus menggunakan helikopter.
"Ke sana (Kecamatan Legon Kulon) baru saya kirim 100 dus mie instan pakai heli, kemarin. Medannya tidak ada, aksesnya ke sana susah," kata dia.
Menurut dia, bantuan satu truk makanan untuk warga di Kecamatan Legon Kulon hingga saat ini masih tertahan di Kantor Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang.
"Iya, saya pulang ke rumah, instruksikan untuk memberi bantuan makanan satu truk kesana, tapi tidak bisa karena air pasang lagi. Tapi kalau surut sudah kita siapkan ke sana," ujarnya.
Ia mengatakan, total ada sekitar 192 ribu jiwa yang mengungsi karena banjir di Kabupaten Subang.
"Data secara global, ada kurang lebih sekitar 192 ribu jiwa yg kena musibah banjir, yang harus diungsikan," katanya.
Menurut dia, berdasarkan laporan yang diterimanya, warga di Kecamatan Legon Kulon tersebut saat ini mengungsi ke kantor desa dan tempat aman lainnya.
"Mereka tidak dievakuasi, karena rumahnya bisa dimanfaatkan, hanya aksesnya ke sana tidak bisa. Warga yang rumahnya terendam, dievakuasi ke balai desa. Komunikasi terus dengan kades, mereka harus bisa jalan," katanya.***3***
Ajat S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014
"Ada satu kecamatan, delapan desa yang belum terjangkau sama sekali, yaitu Kecamatan Legon Kulon. Kalau satu desa ada 4 ribu maka total sekitar ada 32 ribu warga yang terisolir karena banjir," kata Abdul Rahman, di Kabupaten Subang, Selasa.
Ditemui saat mendampingi Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, mengunjungi korban banjir di Masjid Besar Al Mukhlisin, Kecamatan Pamanukan Kabupaten Subang, Abdul mengatakan untuk memberikan bantuan ke Kecamatan Legon Kulon harus menggunakan helikopter.
"Ke sana (Kecamatan Legon Kulon) baru saya kirim 100 dus mie instan pakai heli, kemarin. Medannya tidak ada, aksesnya ke sana susah," kata dia.
Menurut dia, bantuan satu truk makanan untuk warga di Kecamatan Legon Kulon hingga saat ini masih tertahan di Kantor Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang.
"Iya, saya pulang ke rumah, instruksikan untuk memberi bantuan makanan satu truk kesana, tapi tidak bisa karena air pasang lagi. Tapi kalau surut sudah kita siapkan ke sana," ujarnya.
Ia mengatakan, total ada sekitar 192 ribu jiwa yang mengungsi karena banjir di Kabupaten Subang.
"Data secara global, ada kurang lebih sekitar 192 ribu jiwa yg kena musibah banjir, yang harus diungsikan," katanya.
Menurut dia, berdasarkan laporan yang diterimanya, warga di Kecamatan Legon Kulon tersebut saat ini mengungsi ke kantor desa dan tempat aman lainnya.
"Mereka tidak dievakuasi, karena rumahnya bisa dimanfaatkan, hanya aksesnya ke sana tidak bisa. Warga yang rumahnya terendam, dievakuasi ke balai desa. Komunikasi terus dengan kades, mereka harus bisa jalan," katanya.***3***
Ajat S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014