Keraton Kanoman Cirebon di Jawa Barat pada Minggu melaksanakan tradisi siraman Gong Sekaten untuk menyucikan benda pusaka yang digunakan pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran mewakili Sultan Kanoman Sultan Raja Muhammad Emirudin memimpin proses pencucian benda pusaka itu dalam acara yang berlangsung di dalam Langgar Keraton Kanoman.
"Pencucian ini bertujuan untuk menyucikan atau membersihkan dalam persiapan untuk dibunyikan pada tanggal 8 Rabiulawal, malam harinya," kata Juru Bicara Keraton Kanoman Ratu Raja Arimbi Nurtina.
Arimbi menjelaskan bahwa Gong Sekaten adalah seperangkat gamelan berusia lebih dari 600 tahun milik Keraton Kanoman yang hanya dibunyikan satu kali pada puncak upacara Panjang Jimat.
"Gong Sekaten ini sudah ada sejak masa Sunan Gunung Jati. Kami terus menjaga tradisi turun temurun ini supaya tetap lestari," ujarnya.
Sebelum acara pembersihan berlangsung, para patih dan abdi dalem mengeluarkan Gong Sekaten dari Bangsal Keraton dan membawanya ke Langgar.
Sementara itu, abdi dalem yang lain mempersiapkan alat dan bahan untuk pelaksanaan tradisi siraman Gong Sekaten.
"Kita persiapkan bahan-bahan berupa bubuk batu bata, air kelapa yang difermentasi satu malam, kemudian air bunga, dan beberapa bahan lain seperti asem jawa serta jeruk nipis," Arimbi menjelaskan.
Setelah persiapan keperluan pembersihan selesai, Gong Sekaten diletakkan di meja khusus dan kemudian dibersihkan, disiram dengan air kembang dan digosok menggunakan sabut kelapa.
"Kami memakai sabut kelapa supaya tidak merusak bagiannya," kata Arimbi.
Arimbi menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan tradisi pembersihan gong pusaka, warga sekitar keraton hadir untuk menyaksikan dan di antaranya ada yang ikut berebut air bekas pencucian benda pusaka.
"Momen keluarnya Gong Sekaten menjadi salah satu kesempatan bagi masyarakat Cirebon dan sekitarnya untuk menyaksikan secara langsung bagaimana wujud rupa gamelan pusaka yang hanya muncul sekali dalam setahun itu," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Keraton Kanoman Cirebon sucikan gong untuk peringatan Maulid Nabi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran mewakili Sultan Kanoman Sultan Raja Muhammad Emirudin memimpin proses pencucian benda pusaka itu dalam acara yang berlangsung di dalam Langgar Keraton Kanoman.
"Pencucian ini bertujuan untuk menyucikan atau membersihkan dalam persiapan untuk dibunyikan pada tanggal 8 Rabiulawal, malam harinya," kata Juru Bicara Keraton Kanoman Ratu Raja Arimbi Nurtina.
Arimbi menjelaskan bahwa Gong Sekaten adalah seperangkat gamelan berusia lebih dari 600 tahun milik Keraton Kanoman yang hanya dibunyikan satu kali pada puncak upacara Panjang Jimat.
"Gong Sekaten ini sudah ada sejak masa Sunan Gunung Jati. Kami terus menjaga tradisi turun temurun ini supaya tetap lestari," ujarnya.
Sebelum acara pembersihan berlangsung, para patih dan abdi dalem mengeluarkan Gong Sekaten dari Bangsal Keraton dan membawanya ke Langgar.
Sementara itu, abdi dalem yang lain mempersiapkan alat dan bahan untuk pelaksanaan tradisi siraman Gong Sekaten.
"Kita persiapkan bahan-bahan berupa bubuk batu bata, air kelapa yang difermentasi satu malam, kemudian air bunga, dan beberapa bahan lain seperti asem jawa serta jeruk nipis," Arimbi menjelaskan.
Setelah persiapan keperluan pembersihan selesai, Gong Sekaten diletakkan di meja khusus dan kemudian dibersihkan, disiram dengan air kembang dan digosok menggunakan sabut kelapa.
"Kami memakai sabut kelapa supaya tidak merusak bagiannya," kata Arimbi.
Arimbi menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan tradisi pembersihan gong pusaka, warga sekitar keraton hadir untuk menyaksikan dan di antaranya ada yang ikut berebut air bekas pencucian benda pusaka.
"Momen keluarnya Gong Sekaten menjadi salah satu kesempatan bagi masyarakat Cirebon dan sekitarnya untuk menyaksikan secara langsung bagaimana wujud rupa gamelan pusaka yang hanya muncul sekali dalam setahun itu," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Keraton Kanoman Cirebon sucikan gong untuk peringatan Maulid Nabi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023