Antarajawabarat.com,28/12 - Kota Bekasi dan Bank Jabar Banten mendapat anugerah Jamsostek Jabar Award 2013 untuk kategori Daerah Pembina Jamsostek Terbaik dan Mitra Strategis.
"Kota Bekasi menjadi yang daerah pembina ketenagakerjaan dan jaminan sosial terbaik, sedangkan Bank BJB menjadi mitra strategis yang turut mendorong pertumbuhan kepesertaan Jamsostek di Jabar," kata Direktur PT Jamsostek (Perser) Elvyn G Masyasa di Bandung.
Penyererahan anugerah yang ketiga kalinya di Jabar, sekaligus yang terakhir bagi Jamsostek Jabar yang akan bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan itu dilakukan di Hotel Hilton Bandung, Jumat malam.
Selain Kota Bogor, pemenang anugerah Jamsostek Jabar Award 2013 itu yakni Kabupaten Bogor dan Kota Cimahi. Kedua daerah itu juga dianggap sukses memfasilitasi ketenagakerjaan di daerah itu.
Sedangkan untuk kategori perusahaan besar, anugerah JJA 2013 diraih oleh PT Pratama Abadi Industri Sukabumi, kemudian PT Inti (Persero) Bandung dan PT Federal Izumi.
Anugerah JJA 2013 untuk kategori perusahaan skala kecil menengah (UKM) PT Ispat Bukit Baja Bekasi, RS Islam Asyifa dan Perum Perhutani KPH Cianjur.
"Anugrah ini merupakan apresiasi atas upaya dalam memfasilitasi program Jamsostek, mereka berperan dalam meningkatkan kesejahteraan pekerjanya melalui jaminan sosial," katanya.
Penilaian terhadap perusahaan tersebut, kata Elvyn dilakukan oleh Kanwil Jamsostek Jabar pada 26 Agustus - 13 September 2013. Penilaian dilakukan melalui verifikasi dan kunjungan ke lokasi industri atau tempat usaha.
Lebih lanjut, Dirut Jamsostek menyebutkan, pemberian anugerak JJA 2013 ini sangat strategis karena merupakan tahun terakhir Jamsostek yang pada 1 Januari 2014 akan bertransformasi menjadi BPJS Ketenagakerjaan.
"Jumlah pekerja di Indonesia saat ini 116 juta. Sebanyak 40 orang bekerja di sektor formal, sisanya di sektor informal. Namun dari angka pekerja sebanyak itu hanya 15 juta pekerja yang menjadi peserta Jamsostek.
"Tentunya ke depan perlu upaya lagi untuk meningkatkan kepesertaan, dan mulai 2015 mendatang BPJS Ketenagakerjaan akan menggelar program pensiun bagi pekerja swasta," katanya.
Sementara itu Gubernur Jawa Barat H Ahmad Heryawan menyatakan program perlindungan dan jaminan sosial ketenagakerjaan dan kesehatan sangat vital di Jawa Barat yang merupakan provinsi dengan penduduk terbanyak yakni 43 juta.
"Awal tahun 2014 nanti Jamsostek akan bertransformasi menjadi BPJS Ketenagakerjaan dan layanan kesehatan akan dilimpahkan ke BPJS Kesehatan yang dimotori Askes. Diharapkan transformasi keduanya bisa memberikan yang lebih baik bagi warga Jabar," kata Heryawan.
Ia menyebutkan, jaminan kesehatan merupakan hak warga negara.
"Jaminan kesehatan itu hak masyarakat, layanan kesehatan itu tidak gratis tapi dibayar atau disubsidi pemerintah juga oleh mereka yang mampu sehingga program itu bisa lebih maksimal," kata Heryawan menambahkan.***3***
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013
"Kota Bekasi menjadi yang daerah pembina ketenagakerjaan dan jaminan sosial terbaik, sedangkan Bank BJB menjadi mitra strategis yang turut mendorong pertumbuhan kepesertaan Jamsostek di Jabar," kata Direktur PT Jamsostek (Perser) Elvyn G Masyasa di Bandung.
Penyererahan anugerah yang ketiga kalinya di Jabar, sekaligus yang terakhir bagi Jamsostek Jabar yang akan bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan itu dilakukan di Hotel Hilton Bandung, Jumat malam.
Selain Kota Bogor, pemenang anugerah Jamsostek Jabar Award 2013 itu yakni Kabupaten Bogor dan Kota Cimahi. Kedua daerah itu juga dianggap sukses memfasilitasi ketenagakerjaan di daerah itu.
Sedangkan untuk kategori perusahaan besar, anugerah JJA 2013 diraih oleh PT Pratama Abadi Industri Sukabumi, kemudian PT Inti (Persero) Bandung dan PT Federal Izumi.
Anugerah JJA 2013 untuk kategori perusahaan skala kecil menengah (UKM) PT Ispat Bukit Baja Bekasi, RS Islam Asyifa dan Perum Perhutani KPH Cianjur.
"Anugrah ini merupakan apresiasi atas upaya dalam memfasilitasi program Jamsostek, mereka berperan dalam meningkatkan kesejahteraan pekerjanya melalui jaminan sosial," katanya.
Penilaian terhadap perusahaan tersebut, kata Elvyn dilakukan oleh Kanwil Jamsostek Jabar pada 26 Agustus - 13 September 2013. Penilaian dilakukan melalui verifikasi dan kunjungan ke lokasi industri atau tempat usaha.
Lebih lanjut, Dirut Jamsostek menyebutkan, pemberian anugerak JJA 2013 ini sangat strategis karena merupakan tahun terakhir Jamsostek yang pada 1 Januari 2014 akan bertransformasi menjadi BPJS Ketenagakerjaan.
"Jumlah pekerja di Indonesia saat ini 116 juta. Sebanyak 40 orang bekerja di sektor formal, sisanya di sektor informal. Namun dari angka pekerja sebanyak itu hanya 15 juta pekerja yang menjadi peserta Jamsostek.
"Tentunya ke depan perlu upaya lagi untuk meningkatkan kepesertaan, dan mulai 2015 mendatang BPJS Ketenagakerjaan akan menggelar program pensiun bagi pekerja swasta," katanya.
Sementara itu Gubernur Jawa Barat H Ahmad Heryawan menyatakan program perlindungan dan jaminan sosial ketenagakerjaan dan kesehatan sangat vital di Jawa Barat yang merupakan provinsi dengan penduduk terbanyak yakni 43 juta.
"Awal tahun 2014 nanti Jamsostek akan bertransformasi menjadi BPJS Ketenagakerjaan dan layanan kesehatan akan dilimpahkan ke BPJS Kesehatan yang dimotori Askes. Diharapkan transformasi keduanya bisa memberikan yang lebih baik bagi warga Jabar," kata Heryawan.
Ia menyebutkan, jaminan kesehatan merupakan hak warga negara.
"Jaminan kesehatan itu hak masyarakat, layanan kesehatan itu tidak gratis tapi dibayar atau disubsidi pemerintah juga oleh mereka yang mampu sehingga program itu bisa lebih maksimal," kata Heryawan menambahkan.***3***
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013