Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon, Jawa Barat menyampaikan serapan beras dari petani mencapai 82 ribu ton sampai Agustus 2023 atau meningkat 32 persen dibandingkan selama tahun 2022 mencapai 62 ribu ton.

"Pada 2022, selama satu tahun itu serapannya 62 ribu ton setara beras. Tahun ini baru sampai akhir Agustus saja sudah 82 ribu ton setara beras. Jadi ada peningkatan penyerapan," kata Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon Imam Firdaus Jamal di Cirebon, Jumat.

Baca juga: Bulog Cirebon salurkan 25 ribu ton beras SPHP hingga Agustus

Ia mengatakan penyerapan beras petani itu dilakukan sejak awal tahun 2023 di seluruh wilayah kerja Bulog Cirebon yang meliputi Cirebon, Kabupaten Majalengka, dan Kuningan.

Saat musim panen raya pertama, kata dia, Bulog Cirebon membuka pelayanan Sabtu dan Minggu untuk mengoptimalkan penyerapan beras petani dalam rangka memenuhi stok cadangan pangan.

"Kami kejar-kejaran dengan momen agar optimalisasi penyerapan," katanya.

Meski penyerapan itu belum 100 persen, pihaknya optimistis dapat melampaui target yang ditetapkan sebesar 92 ribu ton karena angka serapan beras saat ini sudah termasuk tinggi.
Imam memastikan Bulog Cirebon tetap menyerap beras dari petani ketika musim panen tiba, walaupun sekarang banyak lahan pertanian di wilayah kerjanya yang dilanda bencana kekeringan.

Intinya, kata Imam, selama komoditas dari petani itu harganya sesuai harga penjualan pokok (HPP) dengan kualitas tertentu, maka penyerapan tetap dilakukan.

Baca juga: Bulog Cirebon distribusikan bantuan beras untuk 613 ribu KPM

"Untuk gabah kering giling (GKG) di tingkat Bulog itu Rp6.300 per kg, sedangkan beras medium Rp9.950 per kg dengan kualitas dan persyaratan tertentu," katanya.

Selain itu, lanjut Imam, sampai akhir tahun pasokan beras untuk Cirebon, Majalengka, dan Kuningan dipastikan aman mengingat stok cadangan di Gudang Bulog saat ini mencapai 50 ribu ton.

 

Pewarta: F Rohman/Feri Purnama

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023