Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Bandung belajar ke Kabupaten Garut, Jawa Barat, tentang sistem penempatan tenaga kerja ke Jepang yang selama ini sudah berjalan untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kami datang dari Kabupaten Bandung ini karena mendengar berbagai hal, terutama yang berkaitan dengan BLK (Balai Latihan Kerja) yang ada di Garut ini, dan ternyata Garut ini lebih maju dari Kabupaten Bandung, khususnya berkaitan dengan pelatihan bahasa Jepang," kata Kepala Disnaker Kabupaten Bandung, Rukmana saat kunjungan kerja ke Unit Pelaksana Teknis BLK Garut, Jumat.

Ia menuturkan Disnaker Bandung menilai Disnakertrans Kabupaten Garut sudah cukup berhasil terkait program pelatihan bahasa Jepang, kemudian sudah menjalin kerja sama dengan Kota Kanuma di Jepang untuk penempatan kerja.

Disnaker Bandung, kata dia, selama ini sudah menerapkan program terkait pelatihan kerja bagi calon pekerja, tapi berbeda dengan Garut tidak hanya pelatihan melainkan sudah kerja sama dengan Jepang untuk menyalurkan tenaga kerja.

"BLK (Garut) ini bukan hanya sekadar pelatihan namun sudah pada tahap  diuruskan dalam konteks penempatan, karena Kabupaten Garut initelah menjalani kerja sama sister city antara Kabupaten Garut dengan Kanuma, jadi selangkah lebih maju," kata Rukmana.

Ia menyampaikan setelah melakukan kunjungan kerja studi tiru ini, pihaknya akan menerapkannya di Kabupaten Bandung dengan meningkatkan pengiriman tenaga kerja ke Jepang.

"Mereka punya ini, program yang berkaitan dengan penempatan untuk tenaga kerja yang ke Jepang langsung untuk orang tidak mampu, langsung dari Kabupaten Garut ke Kabupaten Kanuma itu," katanya.
Kepala Disnakertrans Kabupaten Garut Erna Sugiarti menyatakan, program penempatan kerja itu membuat beberapa daerah di Provinsi Jawa Barat tertarik, sebelumnya pernah ada kunjungan dari Kota Bekasi, kemudian menindaklanjutinya dengan telah memasukkan program serupa dalam Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2024.

"Mudah-mudahan ini Kabupaten Bandung juga bisa mencontoh dari Garut ini, mudah-mudahan semua dinas tenaga kerja yang ada di seluruh Jawa Barat, seluruh Indonesia, bisa memfasilitasi anak-anak, khususnya ini yang keluaran dari SMK," kata Erna.

Ia menyampaikan program latihan bahasa asing dan penempatan kerja ke luar negeri itu untuk memfasilitasi masyarakat kurang mampu yang memiliki keinginan untuk bekerja di luar negeri, terutama ke Jepang.

Adanya pelatihan bahasa Jepang dan kompetensi yang sesuai dengan bidang pekerjaan, kata dia, diharapkan dapat membantu mereka yang tadinya terkendala biaya akhirnya bisa mendapatkan kesempatan bekerja di luar negeri.

"Yang tidak bisa melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi, mencari pekerjaan juga susah gitu ya, ditambah dengan ekonomi keluarga yang kurang mampu, karena berangkat ke luar negeri itu kalau mandiri itu cukup besar biayanya, bervariatif ya, ada yang Rp30 juta, ada yang Rp40 juta, nah ini kita fasilitasi semuanya," kata Erna.


 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023