Sesapan kopi tak ayal mampu menghidupkan inspirasi bagi sebagian orang. Aroma kopi bahkan mampu membelalakkan mata tatkala rayuan buai mimpi lebih kuat daripada upaya untuk terjaga.
Namun bukan hanya nikmat zat kafein yang menjadi candu, bahkan residunya pun mampu menjadi energi baru.
Trio pemuda asal Bogor, yakni Dimas Aji, Dianto, dan Amar selaku pemilik kafe di kawasan Kota Hujan, punya cara jitu mengolah limbah kopi sebagai bahan energi.
Sekilas memang tak ada yang baru ketika melihat kedai kopi milik mereka. Sama seperti kedai lain yang menawarkan kopi nusantara serta nuansa kedai kopi kekinian. Kafe tersebut silih berganti disinggahi penggemar kopi, baik memesan kopi dingin maupun panas.
Menelisik lebih dalam, trio pemuda yang masih duduk di bangku kuliah tersebut ternyata mampu menciptakan energi baru terbarukan (EBT) dari ampas kopi. Limbah biji kopi, yang sering dibuang begitu saja, oleh mereka diolah dalam bentuk briket.
“Kami memulainya dari tugas kuliah untuk membuat briket dari ampas kopi. Hingga akhirnya kami terus sempurnakan menjadi briket,” kata Dimas Aji, salah seorang pendiri kafe. Dimas dan kedua rekannya masih kuliah di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor. Mereka bahkan mendapat beasiswa dari Kementerian Pertanian untuk dapat meneruskan penelitian tersebut.
Motivasi mereka dalam membuat produk briket ampas kopi karena briket merupakan bahan bakar yang sedang tren di masyarakat saat ini. Bahkan menjadi salah satu produk berkualitas yang ekspor. Itulah yang antara lain mendorong mereka mengolah ampas kopi yang melimpah di kedai mereka.
Dad'Cobean Café milik Dimas, Dianto, dan Amar dari Bogor itu telah muncul sebagai salah satu pelopor inovasi yang memadukan aspek ekonomi dan lingkungan. Mengubah ampas kopi-- yang biasanya dianggap sisa tak berguna-- menjadi sumber daya berharga. Mereka telah berhasil menciptakan kopi bubuk, minuman kopi, kemudian memproduksi briket ampas kopi yang memiliki dampak positif dalam pengelolaan limbah dan pasokan energi baru terbarukan.
Dalam usahanya untuk memberikan produk berkualitas dan berkelanjutan, kafe tersebut berfokus pada langkah awal dalam rantai pasokan. Mereka memperoleh biji kopi berkualitas dari Kelompok Tani Karunia Caringin, Ciawi, yang menunjukkan dukungan mereka kepada petani lokal dan mendorong pengembangan sektor pertanian.
Dalam percakapan dengan Dianto, salah seorang pendiri kafe lainnya, dijelaskan bahwa produk unggulan mereka mencakup kopi bubuk, minuman kopi, dan briket ampas kopi. Dua produk pertama ini tidak hanya mendatangkan rasa nikmat, tetapi pengolahan ampasnya juga membawa misi lingkungan yang kuat.
Mereka berhasil menjual kopi bubuk dalam ukuran 100 hingga 1.000 gram, menjangkau wilayah Jabodetabek, Yogyakarta, dan Palembang. Sementara minuman kopi mereka dikhususkan bagi masyarakat di sekitar Bogor barat.
Namun, selain itu, inovasi yang paling menarik adalah pembuatan briket ampas kopi. Briket ini memiliki potensi besar sebagai sumber energi terbarukan. Saat ini, proses pemasaran briket masih dalam tahap pengembangan. Hal ini menunjukkan komitmen mereka untuk memberikan solusi energi baru yang berkelanjutan.
Kopi bubuk mereka dijual hingga Rp180.000/kg, sementara itu, minuman kopi berkisar Rp5.000 hingga Rp15.000/gelas. Adapun briket ampas kopi dijual dengan harga Rp15.000 per kilogram.
Dalam era di mana konektivitas digital menjadi tulang punggung komunikasi, kafe mereka telah bergerak maju dengan promosi secara daring dan luring. Tiga aplikasi populer media sosial merupakan platform utama yang mereka manfaatkan untuk berbisnis. Selain itu, mereka juga menjual produk secara langsung di kafe mereka.
Trio anak muda kreatif itu memastikan bahwa limbah hasil olahan minuman kopi tidak terbuang begitu saja, tetapi bisa diubah menjadi sumber energi baru yang bernilai ekonomi.
Melalui perubahan kecil seperti mengubah ampas kopi menjadi sumber energi, mereka telah membawa semangat keberlanjutan dan keberanian untuk mengurangi ketergantungan akan energi fosil pada masa depan.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dan pengelolaan limbah, inovasi ini tampil sebagai contoh nyata bagaimana bahan-bahan yang sering kali dianggap sebagai sampah dapat diubah menjadi produk bernilai. Briket yang dihasilkan dari ampas kopi ini memiliki berbagai dampak positif.
Salah satu dampak baik yang dihadirkan adalah pengurangan limbah organik. Ampas kopi yang kerap diabaikan kini diberi nilai tambah dengan diubah menjadi briket. Dengan cara ini, jumlah limbah yang akhirnya mencemari lingkungan dapat ditekan, juga mendukung gerakan global menuju pengelolaan limbah yang lebih ramah lingkungan.
Transformasi ampas kopi menjadi briket juga membuka pintu menuju energi terbarukan yang menjanjikan. Briket ini dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Dalam era di mana ketergantungan pada sumber daya fosil semakin menjadi perhatian, langkah ini mengarah pada pengurangan emisi gas rumah kaca dan peningkatan kemandirian energi.
Proses mengubah ampas kopi menjadi briket melewati beberapa langkah, yang dimulai dari pengeringan. Ampas kopi dikeringkan secara menyeluruh untuk mengurangi kadar airnya. Selanjutnya, ampas kopi yang telah dikeringkan dicampur dengan bahan perekat alami, seperti tepung tapioka. Bahan perekat ini membantu menjaga bentuk dan kekokohan briket.
Campuran ampas kopi dan bahan perekat diolah lalu dipres menjadi bentuk-bentuk briket yang diinginkan. Briket yang baru dibentuk dikeringkan lagi untuk menghilangkan kelembaban tambahan.
Meskipun inovasi ini menjanjikan berbagai potensi positif, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Proses pembakaran briket kopi perlu dikelola dengan hati-hati untuk mengurangi emisi yang mungkin terjadi. Selain itu, ketika permintaan ampas kopi sebagai bahan baku meningkat, hal ini mungkin juga memengaruhi industri pertanian dan ekosistem pasokan.
Secara keseluruhan, inovasi mengubah ampas kopi menjadi briket sebagai sumber energi baru terbarukan adalah langkah konkret menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
Dampaknya, upaya itu mampu mengurangi limbah, menghadirkan sumber energi alternatif, dan menciptakan nilai ekonomi dari sisa-sisa bahan makanan. Langkah ini merupakan contoh nyata bagaimana perkembangan ilmu dan teknologi dapat mengatasi tantangan lingkungan dengan kreativitas dan ketekunan
Nilai unik
Meskipun tujuan utama briket untuk memberikan sumber energi yang efisien dan berkelanjutan, ada perbedaan yang signifikan antara briket yang terbuat dari ampas kopi dan briket biasa.
Briket produksi trio anak muda itu terbuat dari ampas kopi, didapatkan dari hasil sisa olahan minuman kopi, yang mencakup serbuk dan residu kopi setelah proses penggilingan atau penyeduhan biji kopi.
Adapun briket konvensional sering kali terbuat dari berbagai jenis bahan, seperti kayu, arang, batu bara, dan bahan organik lainnya seperti serbuk gergaji, atau limbah pertanian.
Briket biasanya berasal dari limbah sumber daya alam seperti kayu yang ditebang atau arang dari proses pembakaran. Namun, briket ini mungkin tidak selalu memiliki kontribusi langsung terhadap daur ulang atau pengelolaan limbah.
Briket ampas kopi cenderung menghasilkan sedikit asap dan aroma yang khas dari biji kopi. Proses pembakarannya juga bisa lebih efisien dan menyebarkan panas dengan baik.
Adapun karakteristik pembakaran briket biasa bervariasi, tergantung jenis bahan bakunya. Namun, briket biasa yang terbuat dari kayu atau arang cenderung menghasilkan lebih banyak asap dan panas yang tidak merata.
Secara potensi, energi baru terbarukan termasuk inovasi briket kopi, mampu membuka lapangan kerja baru.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan akan terbuka peluang yang sangat besar bagi pelaku usaha sektor energi untuk ambil bagian dalam proyek energi ASEAN.
Teknologi dan penelitian energi baru terbarukan dan rendah karbon, menurut dia, salah satu yang paling banyak membuka kesempatan baru bagi berbagai industri.
Energi batu terbarukan bakal memberikan efek domino khususnya dalam menciptakan lapangan kerja hijau.
Tiga sekawan asal Bogor tersebut tidak hanya kreatif dan menciptakan lapangan kerja. Lebih dari itu, mereka peduli terhadap masa depan kehidupan makhluk di Bumi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Inovasi trio mahasiswa Bogor mengolah ampas kopi jadi bara energi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023