Ketua Umum Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU) periode 2010-2021 Prof. KH. Said Aqil Siroj mengungkapkan beberapa syarat pemimpin nasional menurut ilmu fiqih.
"Kita harus cerdas, agar mampu melahirkan pemimpin bangsa yang memiliki kualifikasi unggul sesuai dengan syuruthul imam (syarat-syarat pemimpin) menurut fiqih," katanya saat memberikan pidato kebudayaan di Gedung Joeang 45, Jakarta, Jumat malam.
Dia menjelaskan syarat itu, yakni harus aliman (berilmu dan berpengetahuan luas serta mendalam), adilan (bersikap adil), zahidan (sederhana tidak rakus serta memihak kepentingan masyarakat luas).
Selanjutnya, sujaan (pemberani menghadapi resiko dan berstrategi dalam berdiplomasi), salima jism (sehat lahir batin) serta memiliki sifat roufur rohim (peduli dan belas kasih pada masyarakat).
Kiai Said mengingatkan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan bangsa, harus siap melakukan mitigasi sosial menghadapi kemungkinan terjadinya turbulensi politik.
"Momentum politik di depan mata, kewaspadaan dan kesiapsiagaan dini menghadapi kemungkinan rekayasa dan skenario global," katanya menegaskan.
Dia juga berharap penyelenggaraan Pemilu harus dikawal secara damai, demokratis, transparan, jujur, adil dan tanpa kekerasan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Said Aqil ungkap syarat pemimpin nasional menurut ilmu fiqih
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Kita harus cerdas, agar mampu melahirkan pemimpin bangsa yang memiliki kualifikasi unggul sesuai dengan syuruthul imam (syarat-syarat pemimpin) menurut fiqih," katanya saat memberikan pidato kebudayaan di Gedung Joeang 45, Jakarta, Jumat malam.
Dia menjelaskan syarat itu, yakni harus aliman (berilmu dan berpengetahuan luas serta mendalam), adilan (bersikap adil), zahidan (sederhana tidak rakus serta memihak kepentingan masyarakat luas).
Selanjutnya, sujaan (pemberani menghadapi resiko dan berstrategi dalam berdiplomasi), salima jism (sehat lahir batin) serta memiliki sifat roufur rohim (peduli dan belas kasih pada masyarakat).
Kiai Said mengingatkan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan bangsa, harus siap melakukan mitigasi sosial menghadapi kemungkinan terjadinya turbulensi politik.
"Momentum politik di depan mata, kewaspadaan dan kesiapsiagaan dini menghadapi kemungkinan rekayasa dan skenario global," katanya menegaskan.
Dia juga berharap penyelenggaraan Pemilu harus dikawal secara damai, demokratis, transparan, jujur, adil dan tanpa kekerasan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Said Aqil ungkap syarat pemimpin nasional menurut ilmu fiqih
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023