Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendata ulang secara menyeluruh koperasi di daerah itu guna mengembalikan kejayaan unit usaha yang menjadi soko guru perekonomian bangsa.
"Pendataan dilakukan menyeluruh baik yang masih aktif, sedang 'sakit', maupun sudah tidak aktif," kata Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum di Cikarang, Kamis (27/7).
Dia mengatakan pendataan koperasi berikut pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah itu merupakan program pemerintah pusat yang ditindaklanjuti pemerintah provinsi demi mengembalikan kejayaan koperasi.
"Keputusan pemerintah pusat tentang koperasi, yang pertama pendataan koperasi dan UMKM di Jawa Barat. Dimana kami sedang meneliti satu persatu, bekerja sama dengan bupati dan wali kota termasuk di dalamnya adalah koperasi pondok pesantren dan koperasi-koperasi lain serta UMKM," katanya.
Uu menyatakan keakuratan data dalam segala hal termasuk jumlah koperasi dan UMKM akan memudahkan pemerintah menyusun suatu keputusan kebijakan serta kebijaksanaan.
Ia pun menyebut dari data itu bisa terdata berapa jumlah koperasi di Jawa Barat yang bergerak di sektor riil, barang dan jasa, simpan pinjam dan sektor lain, termasuk yang sedang sakit akibat konflik sesama pengurus.
Dirinya mengaku eksistensi koperasi saat ini semakin tergerus oleh perkembangan zaman. Tantangan yang dihadapi semakin berat padahal dahulu koperasi dikenal luas dengan sejumlah kejayaan, terutama koperasi unit desa.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Pendataan dilakukan menyeluruh baik yang masih aktif, sedang 'sakit', maupun sudah tidak aktif," kata Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum di Cikarang, Kamis (27/7).
Dia mengatakan pendataan koperasi berikut pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah itu merupakan program pemerintah pusat yang ditindaklanjuti pemerintah provinsi demi mengembalikan kejayaan koperasi.
"Keputusan pemerintah pusat tentang koperasi, yang pertama pendataan koperasi dan UMKM di Jawa Barat. Dimana kami sedang meneliti satu persatu, bekerja sama dengan bupati dan wali kota termasuk di dalamnya adalah koperasi pondok pesantren dan koperasi-koperasi lain serta UMKM," katanya.
Uu menyatakan keakuratan data dalam segala hal termasuk jumlah koperasi dan UMKM akan memudahkan pemerintah menyusun suatu keputusan kebijakan serta kebijaksanaan.
Ia pun menyebut dari data itu bisa terdata berapa jumlah koperasi di Jawa Barat yang bergerak di sektor riil, barang dan jasa, simpan pinjam dan sektor lain, termasuk yang sedang sakit akibat konflik sesama pengurus.
Dirinya mengaku eksistensi koperasi saat ini semakin tergerus oleh perkembangan zaman. Tantangan yang dihadapi semakin berat padahal dahulu koperasi dikenal luas dengan sejumlah kejayaan, terutama koperasi unit desa.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023