Antarajawabarat.com,15/9 - Pesta Rakyat Jawa Barat, "De Syukron" yang diselenggarakan dalam rangkaian Hari Jadi Provinsi Jawa Barat ke-68 di halaman Gedung Sate Bandung, Sabtu malam tampaknya kurang diminati oleh masyarakat terlihat dari sepinya pengunjung.

Pada saat pertunjukkan video mapping bertemakan "Jagad Lelana" yang dijadikan sebagai puncak acara Hari Jadi Jawa Barat "De Syukron" jumlah warga yang menyaksikan pertunjukkan tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan dengan puncak acara HUT Jawa Barat tahun lalu.

"Kalau untuk tahun ini, penontonnya lebih sepi dibandingkan tahun lalu. Mungkin karena kurang sosialisasi ya," kata Creative Head Sembilan Matahari, rumah produksi yang membuat video mapping Adi Panuntun.

Ia merasa kurang puas dengan kurangnya antusiasme penonton atau masyarakat saat pertunjukkan video mapping kali ini.

"Padahal persiapan video mapping tersebut telah dilakukan sebaik mungkin, dengan harapan mampu ditonton penonton yang banyak. Tapi pada kali ini ternyata jumlah penontotnnya berkurang," ujar Adi.

Sementara itu, salah seorang warga Kota Bandung Khalifatusalam menuturkan acara "De Syukron" kali ini gaungnya kurang terdengar seperti tahun lalu atau kurang tersosialisasikan kepada masyarakat.

"Tahun lalu itu, jauh-jauh hari media banyak yang memberitakan bakal ada acara De Syukron. Kalau tahun ini, saya tahunya pas tadi sore daerah Gedung Sate ada acara, tahunya De Syukron," kata dia.

Namun, menurut dia, terlepas dari kurang tersosialisasikannya acara tersebut kepada masyarakat masih ada sisi positif dari acara yang diadakan di bangunan tempat Gubernur Jawa Barat bekerja tersebut.

"Kalau hari biasa jangan bisa masuk, mau foto-foto saja di gerbang depan susah karena dipasang pembatas," kata Khalifatusalam.

Acara "De Syukron" Pesta Rakyat Jawa Barat, yang diselenggarakan dalam rangkaian Hari Jadi Provinsi Jawa Barat ke-68 di halaman Gedung Sate Bandung, diresmikan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.

Pesta rakyat ini dimeriahkan berbagai hiburan, kesenian tradisional dan modern, Karnaval "Gandrung Sarung", lomba mewarnai anak SD, bazaar dan pameran yang berlangsung dari pagi hingga malam hari.

Khusus pertunjukkan video mapping kemarin bertema Jagad Lalana, tema tersebut diambil untuk menjelaskan masyarakat Jawa Barat yang tidak hanya berkelana secara fisik, melainkan hasil karyanya yang turut dirasakan daerah lain di Indonesia, seperti di bidang teknologi, pendidikan dan hasil kreativitas lainnya.

Warna-warna yang banyak ditampilkan dalam video mapping itupun mencerminkan budaya Jawa Barat yang kaya akan budi dan daya.

Hal itu juga dipertontonkan untuk mencerminkan banyaknya prestasi yang telah diraih Jawa Barat.***4***

Ajat S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013