Antarajawabarat.com,3/9 - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan enggan menanggapi tentang lokalisasi Saritem di Kota Bandung yang disinyalir hingga saat ini masih beroperasi.

"Kalau untuk itu, nanti yang tanggapan Pak Ridwan Kamil (Wali Kota Bandung terpilih) atau pejabat Pemkot Bandung saja ya," kata Ahmad Heryawan, di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Kota Bandung, Selasa.

Ia khawatir apabila memberikan pernyataan tentang lokalisasi Saritem maka akan berbenturan dengan pihak yang jadi "leading sector" di sana.

"Jadi kalau beda tanggapan nanti 'leading sector' dengan pemerintah provinsi, nanti malah jadi masalah," katanya.

Oleh karena itu, sebagai Gubernur Jabar, pihaknya mengajak semua pihak untuk menunggu langkah Ridwan Kamil sebagai orang nomor satu di Kota Bandung yang akan dilantik dan diambil sumpahnya pada 16 September mendatang.

"Pokoknya, kita tunggu gebrakan-gebrakan baik dalam segala hal," kata dia.

Selain itu, pihaknya juga memberi saran pada Ridwan Kamil soal penataan lokalisasi Saritem.

"Untuk sarannya adalah tata Saritem sebaik-baiknya untuk kemaslahatan umat," kata dia.

Adanya keributan dua kelompok massa yang berujung pada penembakan di kawasan Saritem, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Sabtu (31/8) lalu mengindikasikan masih adanya aktivitas prostitusi (rumah bordil) di kawasan tersebut, padahal lokalisasi para pekerja seks komersial (PSK) itu sudah ditutup Pemkot Bandung sejak 2007.

"Ya, secara sembunyi-sembunyi prostitusi di kawasan Saritem ternyata masih berjalan. Saya harap wali kota terpilih bisa melanjutkan pembebasan lahan Saritem untuk dialihfungsikan sebagai pusat kegiatan keagamaan dan pameran potensi ekonomi kreatif," ujar Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda saat dimintai komentarnya terkait keributan yang berujung pada penembakan di kawasan Saritem.***4***

Ajat S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013