Antarajawabarat.com, 1/9 - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyiapkan seratusan relawan untuk penanggulangan bencana alam letusan Gunung Guntur.
"Para relawan dan petugas dari BPBD itu akan melakukan pelatihan kembali mengenai penanggulangan bencana untuk mengantisipasi jika Gunung Guntur meletus," kata Kepala BPBD Garut, Dikdik Hendrajaya di Garut, Minggu.
Ia menuturkan, pelatihan bagi relawan bencana tersebut akan dilaksanakan 3 dan 4 September 2013 dengan materi pengenalan jalur evakuasi serta simulasi pertolongan dan menyelamatkan masyarakat ke tempat penampungan.
Lokasi yang akan dijadikan tempat latihan relawan, kata Dikdik, sekitar Kawah Talaga Bodas, Kecamatan Wanaraja yang memiliki kondisi sama dengan kawasan gunung api Guntur di Kecamatan Tarogong.
"Simulasi dimulai bagaimana cara memasang tenda, tugas dapur umum, pertolongan pertama jika ada masyarakat yang sakit atau terluka," katanya.
Simulasi mitigasi bencana letusan Gunung Guntur tersebut, kata Dikdik, rencananya akan diikuti juga oleh masyarakat perwakilan dari 42 kecamatan, dan sejumlah instansi pemerntah, serta unsur TNI/Polri.
"Antisipasi yang kita lakukan ini karena adanya peningkatan status Gunung Guntur dari normal menjadi waspada sejak, Jumat 30 September kemarin," katanya.
Sementara itu, informasi dari Pos Pengamatan Gunung Guntur menyebutkan aktivitas kegempaan gunung masih fluktuatif.
Pos Pengamatan Gunung Guntur mencatat satu kali gempa vulkanik dan beberapa kali gempa tektonik sejak Minggu tengah malam sampai tengah hari dengan status tetap waspada.
"Kegempaan masih fluktuatif, status tetap waspada, dan masyarakat diminta tetap tenang dan dilarang mendekati gunung radius dua kilometer dari puncak gunung," kata petugas Pos Pengamatan Gunung Guntur, Ade Koswara.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013
"Para relawan dan petugas dari BPBD itu akan melakukan pelatihan kembali mengenai penanggulangan bencana untuk mengantisipasi jika Gunung Guntur meletus," kata Kepala BPBD Garut, Dikdik Hendrajaya di Garut, Minggu.
Ia menuturkan, pelatihan bagi relawan bencana tersebut akan dilaksanakan 3 dan 4 September 2013 dengan materi pengenalan jalur evakuasi serta simulasi pertolongan dan menyelamatkan masyarakat ke tempat penampungan.
Lokasi yang akan dijadikan tempat latihan relawan, kata Dikdik, sekitar Kawah Talaga Bodas, Kecamatan Wanaraja yang memiliki kondisi sama dengan kawasan gunung api Guntur di Kecamatan Tarogong.
"Simulasi dimulai bagaimana cara memasang tenda, tugas dapur umum, pertolongan pertama jika ada masyarakat yang sakit atau terluka," katanya.
Simulasi mitigasi bencana letusan Gunung Guntur tersebut, kata Dikdik, rencananya akan diikuti juga oleh masyarakat perwakilan dari 42 kecamatan, dan sejumlah instansi pemerntah, serta unsur TNI/Polri.
"Antisipasi yang kita lakukan ini karena adanya peningkatan status Gunung Guntur dari normal menjadi waspada sejak, Jumat 30 September kemarin," katanya.
Sementara itu, informasi dari Pos Pengamatan Gunung Guntur menyebutkan aktivitas kegempaan gunung masih fluktuatif.
Pos Pengamatan Gunung Guntur mencatat satu kali gempa vulkanik dan beberapa kali gempa tektonik sejak Minggu tengah malam sampai tengah hari dengan status tetap waspada.
"Kegempaan masih fluktuatif, status tetap waspada, dan masyarakat diminta tetap tenang dan dilarang mendekati gunung radius dua kilometer dari puncak gunung," kata petugas Pos Pengamatan Gunung Guntur, Ade Koswara.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013